Dugaan Pemerasan Oknum Polisi di Kubu Raya: Satu Warga Tewas Usai Penggerebekan Judi

Penggrebekan Judi

InspirasiKalbar, Kubu Raya – Insiden tragis terjadi di Desa Sungai Ambangah, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Rabu (5/2) dini hari.

Seorang warga bernama Aheng (52) di temukan tewas setelah mencoba melarikan diri dari penggerebekan di Kawasan tersebut.

Penggerebekan yang di lakukan sekitar pukul 01.00 WIB itu melibatkan sekelompok orang yang datang dengan mobil Avanza hitam dan dua sepeda motor.

Melihat kedatangan mereka, para pemain judi berusaha kabur, termasuk Aheng yang nekat melompat ke Sungai Kapuas. Sayangnya, ia tidak berhasil menyelamatkan diri.

Tak hanya itu, salah seorang warga berinisial A yang turut di amankan mengungkapkan bahwa ia menjadi korban tindak kekerasan dan pemerasan oleh oknum yang menggerebek lokasi tersebut.

“Saya di tangkap di Sungai Kapuas, di pukuli, diseret di jalan, lalu di borgol dan di masukkan ke dalam mobil. Mereka menodongkan pistol dan meminta saya menyediakan uang Rp60 juta supaya tidak di bawa ke kantor polisi,” ungkapnya.

Dalam kondisi tertekan, A pun menghubungi keluarganya untuk mengumpulkan uang tersebut. Setelah terkumpul, uang itu di masukkan ke dalam kantong plastik oleh salah satu oknum yang diduga polisi.

Dugaan Penggerebekan Bodong, Aparat Turun ke TKP

Kejadian ini memicu reaksi dari aparat kepolisian. Anggota dari Polda Kalbar dan Polres Kubu Raya turun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mengumpulkan bukti, termasuk rekaman CCTV dari Pekong Kumpai.

Kepala Desa Ambangah, Samsuri, menyatakan bahwa penggerebekan tersebut diduga di lakukan tanpa surat perintah resmi.

“Penggerebekan ini patut di pertanyakan karena tidak ada surat perintah. Ini bisa jadi penggerebekan bodong,” tegasnya.

Sementara itu, Kapolres Kubu Raya, AKBP Wahyu Jati Wibowo, dalam rilis resminya pada Kamis (6/2/2025), menyebut bahwa kejadian ini bersamaan dengan operasi kepolisian di arena biliar Dusun Kumpai, Desa Sungai Ambangah.

Polisi saat itu sedang menindaklanjuti laporan masyarakat terkait perjudian jenis liong fu. “Petugas melakukan pengecekan ke lokasi dan menemukan indikasi aktivitas perjudian jenis liong fu. Namun, korban tidak terlibat dalam aktivitas tersebut,” jelas Kapolres.

Terkait dugaan pemerasan oleh oknum anggota, Kapolres menyatakan bahwa Propam Polda Kalbar telah memeriksa sejumlah personel untuk mengetahui ada tidaknya pelanggaran dalam penggerebekan ini.

Aheng sendiri di temukan meninggal dunia setelah terlihat berlari ke arah sungai. Dari hasil pemeriksaan sementara, tidak di temukan indikasi kekerasan atau unsur kesengajaan dari pihak petugas terhadap korban.

“Kami turut berduka cita atas insiden ini dan memohon maaf kepada keluarga korban,” tutup Kapolres.

Hingga kini, kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut. Masyarakat pun menantikan hasil pemeriksaan terhadap oknum yang diduga terlibat dalam pemerasan dan penggerebekan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *