Insiden Bom Berujung Manis, Haji Kloter JKS-12 Bahagia

Jepretan Layar 2025-06-19 pukul 07.09.26

Tahani dan Fahrurozi, jemaah asal kloter JKS 12

Inspirasikalbar, Depok, Jawa Barat – Apa yang seharusnya menjadi perjalanan pulang langsung dari Jeddah ke Jakarta, berubah menjadi “persinggahan hadiah” tak terduga bagi Tahani, jemaah haji asal Depok yang tergabung dalam Kloter JKS-12. Sebuah insiden ancaman bom di Bandara Jeddah dan Soekarno-Hatta membuat pesawat mereka di alihkan ke Medan, Sumatera Utara. Namun, kekhawatiran itu justru berujung pada pengalaman manis dan oleh-oleh tak terduga.

“Alhamdulillah kami semua baik-baik saja. Bahkan bisa di bilang berakhir bahagia. Kami pulang lewat Medan dan bisa bawa oleh-oleh bolu Meranti untuk keluarga,” ucap Tahani, tersenyum lebar saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Rabu (18/6/2025).

Tahani dan jemaah Kloter JKS-12 lainnya seharusnya terbang langsung dengan Saudia Airlines penerbangan SV 5275. Namun, pada Selasa pagi, maskapai menerima email berisi ancaman bom. Prosedur keamanan segera di aktifkan, dan pesawat yang membawa 442 jemaah di alihkan ke Bandara Kualanamu, Medan, untuk evakuasi dan pemeriksaan menyeluruh.

“Ancaman ini berasal dari pihak eksternal, bukan dari jemaah. Tapi protokol keamanan tetap harus di jalankan. Semua barang dan pesawat kami periksa ulang,” jelas Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief.

Setelah pemeriksaan, tidak ada benda mencurigakan yang ditemukan. Demi kehati-hatian, jemaah diinapkan di tiga hotel sekitar bandara, didampingi petugas hingga jadwal penerbangan mereka ke Jakarta keesokan harinya.

Sinergi yang Menenangkan

Tahani memuji kesiapan dan kolaborasi antarlembaga dalam menangani situasi tersebut. “Kami merasa sangat diperhatikan. Dari kesehatan, keamanan, sampai logistik selama di Medan. Semua berjalan rapi dan manusiawi,” ujar Tahani, yang berangkat haji bersama suaminya, Fahrurozi. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Agama, TNI, Polri, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan, otoritas bandara, dan semua petugas lapangan. “Kami jadi tenang, keluarga di Depok juga tidak panik karena komunikasi lancar,” imbuhnya.

Meskipun harus menunda kepulangan satu hari, para jemaah Kloter JKS-12 justru merasa mendapatkan cerita tambahan yang tak terlupakan. “Banyak dari kami belum pernah ke Medan. Jadi ini seperti bonus setelah haji,” tutur Fahrurozi. Dan tentu saja, bolu Meranti menjadi buah tangan wajib yang menyertai kepulangan mereka.

Meski di awali ujian, perjalanan ibadah ini di tutup dengan rasa syukur yang mendalam. “Kami sudah di berikan pelayanan yang luar biasa dalam perjalanan haji ini. Saya mengucapkan terima kasih, perjalanan haji ini berakhir bahagia,” pungkas Tahani sambil mengurai senyum. Bagi mereka, oleh-oleh terbaik bukan hanya yang bisa di makan, tetapi juga cerita tentang iman, kesabaran, dan kebahagiaan yang datang di luar rencana.

Sumber : kemenag.go.id/Indah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *