Gudang Oli Palsu di Kubu Raya Digerebek, Perputaran Capai Rp85 Miliar per Bulan

Jepretan Layar 2025-06-24 pukul 10.03.51

Inspirasikalbar, Kubu raya – Sebuah gudang di kawasan pergudangan Extra Joss, Jalan Arteri Supadio, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, di gerebek tim gabungan dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kalbar. Gudang tersebut diduga menjadi tempat produksi sekaligus penampungan oli palsu berbagai merek ternama, termasuk Pertamina.

Penggerebekan yang dilakukan pada Jumat, 20 Juni 2025 ini menyita perhatian publik. Petugas menyita puluhan dus berisi oli yang diduga palsu, sementara gudang langsung disegel untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut. Situasi di lokasi sempat memanas, lantaran terjadi adu mulut antara petugas dengan penjaga gudang.

Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, yang turut hadir dalam penggerebekan, menyatakan keprihatinannya terhadap maraknya peredaran oli palsu di wilayah Kalbar, terutama karena dampaknya yang langsung dirasakan oleh masyarakat kecil.

“Saya sangat berterima kasih kepada pihak kepolisian. Soal oli palsu ini sudah lama saya umumkan. Saya sudah sering mengimbau masyarakat untuk hati-hati karena peredarannya sudah lama di Kalbar,” ujar Krisantus di lokasi penggerebekan.

Ia menambahkan, perputaran transaksi dari praktik ilegal ini sangat fantastis. “Transaksinya mencapai sekitar Rp85 miliar per bulan. Ini angka yang luar biasa. Banyak masyarakat di kampung tidak tahu kalau mereka membeli oli palsu. Karena ketidaktahuan itulah, mereka jadi korban,” katanya.

Dari barang-barang kecil daur ulang

Menurut Krisantus, oli palsu yang beredar di Kalbar diproduksi melalui dua jalur. “Yang pertama, dari barang-barang kecil hasil daur ulang, dan yang kedua berasal dari impor, terutama dari Tiongkok. Ini artinya jaringan ini sangat luas dan banyak yang terlibat,” tegasnya.

Menanggapi pengungkapan kasus tersebut, Anggota DPRD Kubu Raya, M. Iqbal dari Komisi I, menyatakan dukungannya terhadap penindakan tegas para pelaku bisnis ilegal, termasuk dalam kasus oli palsu ini.

“Saya di Komisi I dan kami sangat mendukung apa yang disampaikan oleh Wakil Gubernur. Ini persoalan serius, bukan perkara sepele. Kasihan masyarakat yang kendaraannya rusak karena oli palsu,” kata Iqbal saat diwawancarai usai penggerebekan.

Ia juga menegaskan pentingnya keberanian dari aparat penegak hukum. “Kami berharap aparat penegak hukum di Kabupaten Kubu Raya jangan pernah takut dengan mafia-mafia ilegal seperti ini. Tindak tegas siapa pun yang izinnya disalahgunakan,” tegasnya.

Dari informasi yang dihimpun, gudang yang digerebek tersebut diduga telah beroperasi cukup lama. Puluhan merek oli palsu diproduksi dan diedarkan ke berbagai daerah di Kalimantan Barat. Tim penyidik kini masih melakukan penelusuran terhadap jaringan distribusinya serta keterlibatan pihak-pihak lain, termasuk kemungkinan adanya oknum yang membekingi.

Kasus ini menjadi sorotan

Kasus ini menjadi sorotan karena menunjukkan betapa terorganisir dan sistematisnya praktik peredaran oli palsu di Kalbar. Bahkan, menurut sumber internal kepolisian, pengawasan terhadap produk-produk ilegal di kawasan tersebut masih sangat lemah, sehingga menjadi celah bagi pelaku usaha nakal untuk menjalankan bisnisnya.

“Ini bukan hanya persoalan ekonomi, tetapi juga menyangkut keselamatan. Kendaraan yang menggunakan oli palsu rentan mengalami kerusakan bahkan bisa menyebabkan kecelakaan,” ujar seorang penyidik yang enggan disebutkan namanya.

Penggerebekan ini merupakan hasil kerja sama antar lembaga, termasuk Polda Kalbar, Badan Intelijen Negara (BIN), BAIS TNI, Kejaksaan Tinggi Kalbar, serta instansi terkait lainnya. Beberapa sampel oli dari berbagai merek telah diamankan dan dikirim ke laboratorium untuk diuji keasliannya.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat juga menyatakan komitmennya untuk terus mendukung penegakan hukum dalam kasus ini. Siapa Ia juga mengajak media dan pers untuk terus mengawal kasus ini. “Peran media sangat penting untuk menyuarakan kepentingan masyarakat dan menekan peredaran barang ilegal. Kita tidak ingin Kalimantan Barat menjadi surga bagi produk-produk palsu,” tutupnya.

Saat ini, gudang telah d isegel dan di jaga ketat oleh aparat kepolisian. Proses penyelidikan dan pengumpulan barang bukti masih berlangsung. Polisi juga membuka kemungkinan akan adanya tersangka baru dalam waktu dekat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *