Gelombang Penjarahan Rumah Pejabat Negara di Tengah Aksi Protes
Kondisi rumah Sri Mulyani pasca di jarah
Inspirasikalbar,Jakarta – Gelombang penjarahan terjadi di sejumlah rumah pejabat negara sejak Sabtu (30/8) sore hingga Minggu (31/8) dini hari. Peristiwa itu berlangsung di tengah aksi protes besar-besaran yang mengguncang Jakarta dan beberapa kota lain di Indonesia.
Video amatir yang beredar di media sosial memperlihatkan kerumunan massa memasuki rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Jalan Mandar, Bintaro Sektor III, Tangerang Selatan.
Dalam rekaman tersebut, puluhan orang tampak merangsek ke dalam pekarangan rumah, sementara aparat keamanan terlihat kewalahan menghadang massa. Suasana ricuh dan kepanikan pun tidak terhindarkan.
Selain kediaman Sri Mulyani, informasi yang beredar menyebutkan sejumlah rumah pejabat lain juga menjadi sasaran. Namun hingga kini, pihak kepolisian belum memberikan rincian terkait jumlah kerusakan maupun barang yang hilang.
Aparat hanya menegaskan bahwa investigasi sedang berlangsung dan pelaku penjarahan yang terekam kamera akan segera ditindak.
Kapolda Metro Jaya mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi oleh isu yang beredar di media sosial. “Kami menurunkan pasukan tambahan untuk mengamankan wilayah perumahan pejabat negara serta objek vital di Jakarta. Tindakan hukum akan ditegakkan terhadap siapa pun yang terbukti melakukan penjarahan,” tegasnya.
Kejadian ini menambah eskalasi ketegangan di tengah gelombang unjuk rasa yang menuntut perubahan kebijakan pemerintah. Ribuan massa masih bertahan di sejumlah titik aksi, sementara aparat terus bersiaga untuk mencegah kericuhan susulan.
Hingga Minggu pagi, kondisi di Bintaro dan Jakarta terpantau lebih terkendali meski aparat tetap menempatkan personel dalam jumlah besar. Situasi masih dipantau ketat, mengingat potensi penjarahan maupun kerusuhan masih bisa terjadi sewaktu-waktu.
Gelombang protes yang berujung pada penjarahan ini menjadi sorotan publik, sekaligus peringatan serius akan pentingnya langkah cepat pemerintah dan aparat untuk meredam ketegangan sosial yang semakin meluas.
