16/10/2025

IHSG Anjlok, Rupiah Melemah Pasca Demo, Pemerintah Yakinkan Ekonomi Stabil

1000003744

Ilustrasi

Inspirasikalbar, Jakarta – Pasar keuangan Indonesia kembali bergejolak usai gelombang demonstrasi meluas di sejumlah daerah. Pada perdagangan Senin (1/9), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat jatuh hingga 3,6 persen di awal sesi, sebelum ditutup melemah lebih moderat sekitar 1,1 persen.

Ketidakpastian politik dipicu rencana tunjangan perumahan anggota parlemen senilai US$3.000 yang memicu aksi protes besar-besaran. Meski Presiden Prabowo Subianto segera membatalkan kebijakan itu, aksi massa telah menimbulkan kerusuhan hingga menelan korban jiwa.

Gejolak politik berdampak langsung pada nilai tukar rupiah. Data TradingEconomics mencatat rupiah sempat tertekan hingga Rp16.447 per dolar AS, sebelum berbalik menguat tipis di kisaran Rp16.404 pada Selasa (2/9). Investing.com menempatkan kurs bid di Rp16.441 dan ask di Rp16.444, sedangkan Wise mencatat nilai tengah Rp16.415.

Bank Indonesia segera melakukan intervensi guna menahan pelemahan rupiah sekaligus menjaga stabilitas obligasi pemerintah. Yield obligasi tenor 10 tahun sempat naik tipis, mencerminkan kekhawatiran investor, namun tetap terkendali.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan fundamental ekonomi Indonesia masih kuat. Pertumbuhan kuartal II tercatat 5,12 persen year-on-year, tertinggi dalam dua tahun terakhir. Pemerintah juga mengumumkan paket stimulus berupa bantuan sosial, makan gratis untuk pelajar dan ibu hamil, serta insentif investasi sektor properti dan padat karya.

“Gejolak pasar ini bersifat sementara. Dengan cadangan devisa yang kuat dan kebijakan fiskal terarah, stabilitas ekonomi Indonesia akan segera kembali,” ujar Airlangga.

Sementara itu, pasar global menunjukkan pergerakan campuran. Indeks Nikkei Jepang turun 1,6 persen, sedangkan Hang Seng Hong Kong melonjak 2,2 persen berkat reli saham teknologi. Investor dunia masih menunggu arah kebijakan moneter AS serta perkembangan politik di kawasan Asia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *