13 November 2025

Prabowo Hadiri Parade Militer China, Berdiri Sejajar Xi, Putin, dan Kim

prabowo_beijing

Presiden Prabowo Subianto berdiri sejajar di barisan depan parade Foto bersama Presiden Tiongkok Xi Jinping, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un

Inspirasikalbar, BEIJING – Presiden Indonesia Jenderal (Purn) Prabowo Subianto akhirnya menghadiri Parade Militer China di Lapangan Tiananmen, Beijing, Rabu (3/9/2025). Kehadiran Prabowo sempat di ragukan karena situasi dalam negeri yang memanas, namun pemerintah Indonesia menegaskan kunjungan itu penting untuk menjaga hubungan strategis dengan Beijing.

Parade besar ini di gelar untuk memperingati 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II dan kemenangan sekutu atas Jepang. Acara menampilkan kekuatan militer terbaru China, termasuk rudal hipersonik, drone tempur, dan jet siluman, dalam unjuk kekuatan yang di nilai sebagai pesan geopolitik ke Barat.

Prabowo tiba di Beijing dini hari, di sambut langsung Presiden Xi Jinping dan Ibu Negara Peng Liyuan. Dalam sesi foto bersama para kepala negara, Prabowo berdiri sejajar dengan Xi, Presiden Rusia Vladimir Putin, serta Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Kehadiran empat tokoh tersebut di barisan depan menarik perhatian internasional, menegaskan simbol kebersamaan negara-negara yang sering berseberangan dengan kebijakan Amerika Serikat dan sekutunya.

Menurut laporan media, awalnya Prabowo di jadwalkan berangkat pada 31 Agustus namun batal akibat aksi massa di Jakarta. Pemerintah China disebut mendesak agar ia tetap hadir, mengingat pentingnya posisi Indonesia di kawasan. “Kunjungan Presiden Prabowo menegaskan komitmen Indonesia menjaga persahabatan dengan China,” kata pernyataan resmi Istana.

Sekitar 26 pemimpin dunia hadir dalam parade ini. Reuters menyebut Xi Jinping memanfaatkan momentum tersebut untuk menunjukkan aliansi strategis dengan Rusia dan Korea Utara. The Guardian menambahkan, parade juga di warnai kritik dari Presiden AS Donald Trump yang menuduh Xi, Putin, dan Kim “bersekongkol” melemahkan posisi Washington.

Bagi Indonesia, kehadiran Prabowo dipandang strategis untuk menyeimbangkan kepentingan luar negeri, sekaligus menjaga kerja sama ekonomi dan pertahanan dengan China di tengah dinamika global yang semakin tegang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *