13 November 2025

23 Kepala Dapur SPPG Dilatih untuk Tekan Kasus Keracunan Makanan

IMG-20251108-WA0038

Foto : Pelaksana Kegiatan Di salah satu Hotel di Sungai Raya, Kubu Raya

InspirasiKalbar, Kubu Raya – Sebanyak 23 kepala dapur yang bertugas di Satuan Pendidikan Penyelenggara Gizi (SPPG) mengikuti pelatihan chef guna meningkatkan kemampuan penyajian makanan dalam jumlah besar agar tetap aman dan selesai tepat waktu.

Pelatihan tahap dua ini diikuti oleh SPPG dari berbagai daerah di Kalimantan Barat. Sebelumnya, pelatihan tahap pertama bagi puluhan kepala dapur SPPG telah dilaksanakan di salah satu hotel di Kubu Raya beberapa waktu lalu.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Gabungan Pengusaha Makanan Bergizi Indonesia (Gapembi) Kalbar, Mansyur Zahri, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat komitmen asosiasi mitra dapur.

“Pelatihan ini penting agar tidak terjadi keracunan pangan dalam pengelolaan Makanan Bergizi (MBG),” ujarnya usai kegiatan sertifikasi dan uji kompetensi Food Handler dan Chef de Parties di Sungai Raya, Sabtu (8/11).

Mansyur menjelaskan, para peserta yang telah mengikuti pelatihan akan memperoleh sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Materi pelatihan diberikan oleh tenaga profesional yang melakukan asesmen secara langsung.

“Dengan memahami teori dan praktik yang benar, para kepala dapur dapat menjaga kualitas masakan dalam jumlah besar. Kredibilitas mereka sebagai chef profesional pun tidak diragukan lagi,” tegasnya yang juga menjabat Ketua DPC Partai Gerindra Kubu Raya.

Sementara itu, salah satu pemateri dari LSP Jasaboga Nusantara, dr. Mulyo Sutiyo Ajeng, menekankan pentingnya penerapan standar operasional dalam pengelolaan MBG, terutama karena sasaran utamanya adalah anak usia sekolah.

“Anak-anak adalah target utama program MBG. Mereka masih memiliki daya tahan tubuh yang rentan, sehingga makanan yang dikonsumsi harus benar-benar aman dan bergizi,” jelas Ajeng.

Ia menambahkan, keamanan pangan harus dijaga mulai dari kebersihan dapur, pemilihan bahan baku yang segar, hingga tata cara memasak dalam jumlah besar.

“Termasuk mekanisme pengecekan expired date atau masa kedaluwarsa bahan makanan. Proses sortir bahan baku harus dilakukan sejak awal sebelum digunakan,” ungkapnya.

Ajeng berharap, melalui pelatihan ini seluruh kepala dapur mitra SPPG dapat menjadi chef yang berkualitas dan mampu menekan risiko keracunan pangan.

“Saya berharap para chef ini tidak hanya mahir memasak, tetapi juga memahami cara mengelola makanan dan mampu menghadapi berbagai situasi di dapur,” pungkasnya. (RED)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *