Kubu Raya Genjot Digitalisasi Arsip Demi Pelayanan Cepat

Wakilk Bupati Kabupaten Kubu Raya, Sukiryanto
Inspirasikalbar,KUBU RAYA – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya terus memperkuat transformasi digital di lingkungan birokrasi daerah melalui penerapan aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (Srikandi).
Upaya ini di anggap menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kecepatan, transparansi, dan kualitas pelayanan publik seiring tuntutan era digital.
Wakil Bupati Kubu Raya Sukiryanto menegaskan bahwa seluruh perangkat daerah kini harus menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.
Menurutnya, digitalisasi bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan mendesak agar pemerintah daerah mampu memberikan pelayanan yang responsif dan efisien.
“Apa yang kami lakukan hari ini sejalan dengan era digitalisasi. Semua dinas di Kubu Raya, sekitar 37 OPD, harus menggunakan sistem yang mengikuti kemajuan zaman, yaitu sistem berbasis digital,” ujarnya saat menghadiri kegiatan bimbingan teknis aplikasi Srikandi.
Penerapan aplikasi Srikandi
Melalui Bimtek ini, pemerintah berharap seluruh OPD dapat beralih penuh ke sistem pengarsipan digital. Sukiryanto menilai bahwa penerapan aplikasi Srikandi akan menjadi momentum penting bagi OPD sektoral maupun vertikal untuk meningkatkan kecepatan kerja.
“Harapan kita, Bimtek hari ini benar-benar membuat semua OPD bisa mengarsipkan dokumen secara digital. Aplikasi Srikandi ini harus berjalan dengan baik. Penandatanganan sekarang tidak perlu PC lagi, cukup elektronik melalui aplikasi,” tegasnya.
Selain itu, ia juga menyinggung integrasi berbagai aplikasi lintas dinas menuju Satu Data Indonesia, sebuah program nasional yang dikelola Badan Pusat Statistik (BPS) untuk sinkronisasi data pemerintah secara menyeluruh.
“Semua aplikasi nantinya akan menyatu dan larinya ke Satu Data Indonesia. Apa pun yang kita klik secara nasional akan menjadi satu data. Ini acuan bersama agar dinas tidak bekerja sendiri-sendiri,” jelasnya.
Terkait manfaat untuk masyarakat, Sukiryanto menuturkan bahwa digitalisasi akan mempermudah publik dalam mengakses informasi, khususnya terkait layanan kearsipan.
“Keuntungannya, masyarakat bebas mengetahui layanan kearsipan kita seperti apa. Cukup mengklik aplikasi yang kita launching tadi, mereka sudah bisa melihat semuanya,” katanya.
Ia mengakui bahwa tidak semua kalangan langsung mahir menggunakan aplikasi digital. Namun ia percaya generasi muda dapat menjadi jembatan literasi teknologi bagi keluarganya.
“Kalau saya gaptek, anak saya tidak gaptek. Biasanya anak-anak yang lebih cepat menjelaskan. Artinya pelayanan akan lebih cepat dan mudah dipahami,” tambahnya.
Pemkab Kubu Raya berharap penerapan aplikasi Srikandi menjadi langkah awal menuju birokrasi yang modern, efisien, dan mampu memberikan layanan publik yang semakin cepat dan transparan.
