Gubernur Kalbar, Dorong Kesiapsiagaan Semua Pihak untuk Cegah Karhutla

InspirasiKalbar, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan menegaskan pentingnya meningkatkan kesiapsiagaan dan memperkuat peran seluruh pihak dalam mencegah terulangnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalbar. Hal ini ia sampaikan seiring upaya pengendalian karhutla yang terus dilakukan sejak awal 2025.
Norsan menjelaskan bahwa strategi pengendalian di Kalbar saat ini berfokus pada pencegahan dini dan penguatan kelembagaan hingga ke tingkat desa. Pemerintah Provinsi Kalbar juga telah menetapkan status siaga darurat bencana asap sejak 17 April hingga 31 Oktober 2025 sebagai langkah antisipasi menghadapi musim kemarau.
“Pemerintah Provinsi Kalbar bersama seluruh pihak terkait terus berupaya maksimal. Strategi utama kami adalah mengedepankan pencegahan dan memperkuat kelembagaan pengendalian karhutla, mulai dari patroli gabungan lintas sektor, penyuluhan kepada masyarakat, hingga penggunaan teknologi untuk memantau titik api,” ujarnya.
Ia mengapresiasi kolaborasi yang telah terbangun antara BPBD, TNI, Polri, pemerintah kabupaten/kota, perusahaan, hingga masyarakat yang turut aktif mencegah dan melaporkan kejadian karhutla. Sementara itu, penegakan hukum juga terus berjalan, di mana tiga perusahaan telah disegel karena diduga terlibat pembakaran lahan.
Terkait kondisi terkini, luas lahan terbakar di Kalbar mencapai 1.149,02 hektare, namun situasi dinilai masih dapat dikendalikan. Pemerintah juga telah melakukan operasi modifikasi cuaca pada Juli lalu untuk mendukung percepatan pemadaman.
“Alhamdulillah, dengan kerja keras bersama, situasi karhutla di Kalbar masih terkendali. Namun kita tidak boleh lengah. Saya mendorong kesiapsiagaan dan peran semua pihak agar kebakaran tidak terulang di masa mendatang,” tegasnya.
Norsan menegaskan bahwa kolaborasi berkelanjutan menjadi kunci agar ancaman karhutla dapat ditekan secara efektif di seluruh wilayah Kalimantan Barat.
