22 November 2025

BPBD Kalbar: 559 Desa Masuk Peta Rawan Banjir Hasil Pembaruan 2025

WhatsApp Image 2025-11-21 at 01.30.34

Foto : Ketua Satgas informasi dan data BPBD Kalbar, Daniel,

InspirasiKalbar, Pontianak- BPBD Kalbar telah memperbarui pemetaan wilayah rawan banjir di Kalimantan Barat. Ketua Satgas informasi dan data BPBD Kalbar, Daniel, mengungkapkan bahwa pada tahun 2025 pihaknya telah mengupdate data dengan hasil , terdapat 559 desa yang masuk kategori potensi banjir. Pemetaan ini diperbarui setiap lima tahun sebagai dasar penguatan mitigasi dan kesiapsiagaan daerah.

Daniel menjelaskan, informasi cuaca dari BMKG selalu ditindaklanjuti BPBD Provinsi dengan meneruskan peringatan kepada seluruh BPBD Kabupaten/Kota se-Kalbar. Langkah ini sesuai amanat UU 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, bahwa BPBD berperan sebagai koordinator ketika menerima informasi peringatan dini dari BMKG.

“Ketika ada peringatan dini, kami mendorong BPBD Kabupaten/Kota untuk segera berkoordinasi dengan instansi dan lembaga terkait, menentukan bentuk langkah antisipasi yang harus dilakukan bersama, terutama menghadapi potensi bencana hidrometeorologi,” jelasnya.

Daniel menegaskan bahwa BPBD Kalbar selalu berada dalam status siaga sepanjang tahun, dari Januari hingga Desember, tanpa menunggu momentum bencana. Kesiapsiagaan itu mencakup personel, logistik, hingga peralatan yang sewaktu-waktu bisa digerakkan.

Terkait potensi banjir, Daniel mengatakan ada sejumlah langkah antisipasi yang telah diarahkan kepada pemerintah kabupaten/kota. Pertama, pengawasan terhadap desa-desa rawan banjir, terutama yang berada di dekat sungai berpotensi meluap. Meski beberapa sungai merupakan kewenangan daerah dan belum dapat dinormalisasi karena berbagai keterbatasan, pengawasan tetap dilakukan secara intensif oleh BPBD setempat.

Kedua, BPBD Kabupaten/Kota diminta melaksanakan patroli terpadu di sepanjang sungai yang memiliki potensi meluap. Patroli ini tidak hanya memantau debit air, tetapi juga mengidentifikasi jalur evakuasi dan kesiapan penanganan apabila terjadi banjir besar di wilayah tersebut.

“Patroli ini penting agar saat bencana terjadi, kita sudah mengetahui langkah evakuasi yang paling aman dan cepat bagi warga terdampak,” ujarnya. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *