BPBD Kalbar Tegaskan Edukasi dan Kolaborasi Jadi Kunci Cegah Karhutla

Kabut asap Pekat dampak karhutla pada tahun 2025 di Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya
InspirasiKalbar, Pontianak – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat menegaskan bahwa peningkatan edukasi, pengawasan, serta kolaborasi lintas sektor menjadi kunci utama dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla), terutama menghadapi periode rawan kebakaran di provinsi ini.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Informasi dan Data BPBD Provinsi Kalbar, Daniel, menjelaskan bahwa aktivitas manusia masih menjadi pemicu utama karhutla.
Ia menyebut dua faktor dominan, yakni pembukaan lahan dengan cara membakar dan kondisi lahan gambut yang mudah terbakar saat kemarau.
Menurutnya, masyarakat di sejumlah daerah masih mengandalkan metode pembakaran untuk membuka lahan pertanian dan perkebunan karena dianggap lebih cepat dan murah. “Padahal cara ini sangat berisiko, terlebih saat kemarau,” ujarnya, pada Jumat 14 November 2025.
Selain itu, lahan gambut yang mengering memiliki sifat mudah terbakar dan sulit dipadamkan. Kebakaran sering kali cepat meluas akibat kandungan bahan organik kering di bawah permukaan tanah.
Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut, BPBD Kalbar menilai perlunya langkah terpadu antara pemerintah, masyarakat, pelaku usaha, dan aparat penegak hukum untuk memperkuat pencegahan.
Edukasi kepada masyarakat dinilai penting untuk mengubah pola pembukaan lahan, sementara pengawasan dan sinergi antarsektor dibutuhkan untuk memastikan potensi kebakaran dapat dideteksi dan ditangani lebih cepat.
