Inspirasikalbar,Pontianak -Dalam pidato perdananya di KTT G20, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia dalam menangani kemiskinan dan kelaparan sebagai prioritas nasional.
Pidato tersebut di sampaikan di hadapan para pemimpin dunia, kepala organisasi internasional, dan tamu undangan dalam sesi KTT yang berlangsung di Brasil, di bawah kepemimpinan Presiden Luiz Inácio Lula da Silva.
Presiden Prabowo membuka pidatonya dengan menyampaikan penghargaan kepada Presiden Lula atas kepemimpinannya, terutama dalam menjadikan isu kemiskinan dan kelaparan sebagai fokus utama KTT G20 tahun ini.
“Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tulus dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Presiden Lula atas kepemimpinannya dan bimbingannya dalam mendorong aspirasi Global South di G20 tahun ini. Saya juga ingin mengapresiasi Presiden Lula atas prioritas yang di berikan pada isu kemiskinan dan kelaparan,” ujar Presiden Prabowo.
Komitmen menuntaskan Kemiskinan di Indonesia
Sebagai pemimpin dari negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, Presiden Prabowo menekankan bahwa masalah kelaparan dan kemiskinan merupakan tantangan nyata yang di hadapi Indonesia setiap hari.
“Masih ada persentase yang signifikan dari rakyat kami yang hidup di bawah garis kemiskinan. Selain itu, 25% dari anak-anak kami mengalami kelaparan setiap hari. Saya terpilih dengan membawa isu kemiskinan dan kelaparan sebagai prioritas. Oleh karena itu, saya sangat senang dapat berpartisipasi dalam KTT G20 ini,” katanya.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa pendidikan menjadi salah satu kunci untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia. Pemerintah Indonesia telah mengalokasikan anggaran besar untuk pendidikan, termasuk penyediaan makanan gratis bagi anak-anak sekolah.
“Dalam anggaran kami, kami mengalokasikan persentase yang sangat tinggi untuk pendidikan karena saya percaya bahwa pendidikan dapat mengangkat kami dari kemiskinan. Penyediaan makanan gratis untuk anak-anak kami adalah bagian penting dari strategi ini,” jelasnya.
Lebih lanjut, Presiden Prabowo optimis bahwa Indonesia akan mencapai swasembada pangan dalam empat tahun dan dapat berkontribusi secara global dalam lima tahun mendatang.
“Kami sangat optimis bahwa kami dapat mengatasi kelaparan di Indonesia. Saya berencana mengatasi kekurangan pangan dalam tiga tahun. Kami akan mencapai swasembada dalam empat tahun, dan dalam lima tahun, kami yakin dapat berkontribusi pada aliansi global melawan kemiskinan dan kelaparan,” tegasnya.
Indonesia mendukung Global South
Presiden Prabowo juga menyampaikan pandangannya mengenai hubungan erat antara isu ekonomi dan geopolitik, termasuk konflik yang saat ini berlangsung di Ukraina dan Gaza.
“Indonesia mendukung Global South dan kami juga mendesak semua negara anggota G20 untuk menangani isu konflik ini. Kami mendesak secara mendesak agar gencatan senjata segera di lakukan di Ukraina dan Gaza. Mari kita tidak ragu untuk maju dan mendesak para pihak terkait di wilayah tersebut untuk mencapai gencatan senjata ini,” ungkap Presiden Prabowo.
Ia menekankan bahwa perdamaian dan stabilitas global merupakan prasyarat untuk mengatasi kemiskinan dan kelaparan.
“Hanya dengan perdamaian dan stabilitas, kita dapat mengatasi kemiskinan dan kelaparan. Kami juga mendesak negara-negara anggota G20 untuk menggunakan kekuatan kolektif mereka untuk memperkuat upaya multilateral dalam menangani isu ini,” tutupnya.
Pidato Presiden Prabowo di KTT G20 ini mendapatkan apresiasi luas dari para pemimpin dunia, yang melihatnya sebagai bentuk komitmen nyata Indonesia untuk berkontribusi dalam solusi global terhadap isu-isu utama.