Dua Jembatan Rusak Parah di Akses Maboh-Setuntung, Warga Minta Pemerintah Segera Perbaiki

Sejumlah kendaraan tetap melintasi kondisi jembatan rusak di ruas jalan Maboh-Setuntung, Kecamatan Belitang, Kabupaten Sekadau. (Foto/InspirasiKalbar)
InspirasiKalbar, Sekadau – Kerusakan dua jembatan di ruas jalan kabupaten yang menghubungkan SP 2 Sungai Maboh dan SP 4 Setuntung, Kecamatan Belitang, Kabupaten Sekadau, menghambat aktivitas warga.
Kondisi ini memperparah risiko kecelakaan dan memperlambat arus transportasi antarwilayah. Pantauan di lapangan memperlihatkan badan jembatan tampak retak dan sebagian sudah jebol.
Warga hanya bisa melintasi jembatan karena bagian yang rusak ditutup dengan plat besi. Namun, penutup ini bersifat sementara dan tidak menjamin keamanan pengguna jalan dalam jangka panjang.
Warga Minta Perbaikan Permanen
Irfan Supriyanto, salah satu pengguna jalan, menyampaikan kekhawatirannya. Ia mengaku harus ekstra hati-hati saat melintas karena kondisi jembatan sangat mengkhawatirkan.
“Kalau dibiarkan terus seperti ini, bukan cuma kendaraan yang bisa rusak, tapi nyawa juga bisa terancam. Pemerintah perlu segera bertindak,” ujarnya.
Irfan meminta Pemerintah Kabupaten Sekadau segera mengambil langkah konkret. Menurutnya, perbaikan jembatan tidak bisa di tunda karena menyangkut keselamatan dan kelancaran aktivitas masyarakat desa.
Legislator Dorong Pemerintah dan Perusahaan Ikut Andil
Anggota DPRD Sekadau, Yodi Setiawan, juga menyoroti kerusakan dua jembatan tersebut. Ia meminta Pemkab Sekadau menjadikan perbaikan infrastruktur sebagai prioritas utama.
Yodi juga mendorong perusahaan yang beroperasi di sekitar kawasan turut membantu proses perbaikan sementara sambil menunggu realisasi anggaran pemerintah.
“Kita butuh sinergi semua pihak. Pemerintah harus fokus pada perbaikan permanen, tapi perusahaan juga punya tanggung jawab sosial untuk membantu masyarakat sekitar,” kata Yodi.
Infrastruktur Rusak Hambat Mobilitas Warga
Kerusakan jembatan ini sudah terjadi selama lebih dari satu tahun. Selama itu pula, warga terus menghadapi risiko setiap kali melintasi jalur vital ini. Jalan ini tidak hanya menjadi akses penghubung antar-SP, tetapi juga jalur utama distribusi hasil pertanian dan perkebunan warga.
Masyarakat berharap pemerintah daerah segera mengalokasikan anggaran untuk perbaikan menyeluruh, bukan sekadar tambal sulam. Perbaikan jembatan Maboh-Setuntung akan membuka kembali akses transportasi yang aman dan layak, serta mendukung kelancaran aktivitas ekonomi desa.