Harga Emas Antam Tertekan, Diprediksi Melemah Sepekan ke Depan

Ilustrasi Emas batangan
Inspirasikalbar, JAKARTA – Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) diperkirakan akan mengalami tekanan dalam sepekan ke depan. Penguatan dolar AS dan ekspektasi suku bunga tinggi menjadi faktor utama yang menahan laju kenaikan emas setelah sempat menyentuh rekor tertingginya pada akhir September lalu.
Mengutip Investor.id, tekanan terhadap harga emas Antam terjadi seiring pergerakan harga emas dunia yang cenderung melemah akibat komentar hawkish dari pejabat bank sentral Amerika Serikat (The Fed). Kondisi ini membuat dolar AS menguat dan menekan harga komoditas berbasis dolar, termasuk emas.
Rekor Tertinggi dan Koreksi Tipis
Pada 23 September 2025, harga emas Antam sempat mencapai Rp 2.164.000 per gram, naik Rp 41.000 dari sehari sebelumnya. Ini menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah penjualan emas batangan Antam. Untuk ukuran 0,5 gram, harga tercatat Rp 1.132.000.
Namun, beberapa hari kemudian harga kembali melemah tipis menjadi Rp 2.171.000 per gram, turun Rp 3.000 dibandingkan hari sebelumnya. Harga buyback (pembelian kembali) pun ikut turun menjadi Rp 2.018.000 per gram.
Faktor Tekanan Global
Analis pasar komoditas menilai, tren penguatan dolar AS membuat investor global beralih ke aset berimbal hasil seperti obligasi, sehingga minat terhadap emas menurun. Selain itu, kebijakan suku bunga tinggi yang dipertahankan The Fed juga memperkecil peluang emas untuk naik signifikan dalam jangka pendek.
“Selama dolar AS kuat dan suku bunga tinggi, tekanan terhadap harga emas akan tetap ada. Namun, peluang rebound masih terbuka jika muncul ketidakpastian global atau krisis geopolitik,” ujar salah satu analis komoditas, Rabu (15/10).
Harga Saat Ini dan Proyeksi
Mengutip situs Logam Mulia, harga emas Antam hari ini tercatat:
0,5 gram : Rp 1.132.000
1 gram : Rp 2.164.000
2 gram : Rp 4.268.000
10 gram : Rp 23.095.000
Para analis memperkirakan harga emas Antam berpotensi bergerak di kisaran Rp 2.130.000 – Rp 2.150.000 per gram dalam skenario tekanan moderat. Namun, jika faktor eksternal seperti ketegangan geopolitik meningkat, harga bisa kembali mendekati rekor tertinggi.
Imbas ke Investor Ritel
Harga emas yang tinggi membuat sebagian masyarakat berpenghasilan pas-pasan mulai beralih ke tabungan emas atau skema pembelian bertahap. Meski ada biaya tambahan, cara ini di anggap lebih realistis untuk menghadapi volatilitas harga dalam jangka pendek.