InspirasiKalbar, Pontianak – Dalam Pilgub Kalbar, muncul pertanyaan apakah Politik Identitas atau Pertarungan Ide yang akan dominan.
Pengamat Politik dari Universitas Tanjungpura, Dr. Jumadi, menilai bahwa dalam konteks politik Pilgub Kalbar yang akan datang, terdapat perbincangan menarik mengenai kultur identitas dan pengaruhnya terhadap pemilihan.
Jumadi mengatakan bahwa meskipun terdapat konsep power sharing, politik Identitas masih menjadi faktor penting dalam politik lokal. “Di tingkat bawah, identitas etnis masih menjadi hal yang menarik untuk dijual, bukan visi misi atau program,” ungkapnya, di Pontianak, Selasa 11 Juni 2024.
Fenomena ini mirip dengan pilpres sebelumnya, di mana uang lebih berperan dibandingkan visi dan misi. Beliau menekankan pentingnya memanfaatkan peran tokoh masyarakat, agama, dan adat untuk mengarahkan pilkada agar fokus pada ide dan program, bukan sekadar identitas.
“Ini tanggung jawab kita bersama untuk memastikan bahwa pilkada menjadi pertarungan ide dan program dalam membangun Kalbar ke depan,” tambahnya.
Menariknya, saat ini tidak ada incumbent murni yang akan bertarung dalam Pilgub Kalbar. “Kalau disebut incumbent murni itu, dia masih menjabat dan akan cuti saat pilkada. Pak Sutarmidji, misalnya, tidak menjabat lagi sehingga bukan incumbent,” jelasnya.
Masyarakat diharapkan mampu memberikan penilaian objektif terhadap figur-figur calon berdasarkan track record dan kredibilitas mereka.
Lulusan S-3 Universiti Sains Malaysia ini juga mengungkapkan bahwa masyarakat Kalbar semakin cerdas dalam menilai calon pemimpin. “Yang mesti kita dorong adalah penilaian rasional dan objektif, bukan menjual politik identitas yang justru memperburuk suasana,” katanya.
Mengomentari dinamika pilgub, beliau melihat potensi besar bahwa pemilihan akan berlangsung secara head to head. “Kecenderungan ini cukup besar, kita bisa melihat potensi head to head antara calon-calon yang ada,” tutupnya.
Dengan situasi politik yang dinamis dan dapat berubah dalam hitungan jam, masyarakat Kalbar diharapkan tetap fokus pada ide dan program yang ditawarkan oleh para calon, bukan hanya identitas atau faktor lainnya. (TIM)