Jejak Rasa dan Adat di Tanah Sambas Bumi Serumpun Sebalai

Inspirasikalbar, Sambas – Di ujung barat laut Pulau Kalimantan, terhampar sebuah wilayah yang menyimpan jejak peradaban Melayu yang kaya, berpadu dengan keelokan alam dan keramahan penduduknya. Inilah Kabupaten Sambas, yang di kenal dengan julukan “Serumpun Sebalai”, mencerminkan eratnya persaudaraan dan kebersamaan antar etnis yang mendiaminya. Mengunjungi Sambas bukan hanya sekadar perjalanan fisik, melainkan sebuah penjelajahan rasa dan adat yang memikat.
Salah satu daya tarik utama Sambas adalah warisan Kesultanan Sambas yang masih berdiri megah. Istana Alwatzikhoebillah, dengan arsitektur khas Melayu dan sentuhan Islam, menjadi saksi bisu kejayaan masa lalu. Di dalamnya, pengunjung bisa melihat peninggalan bersejarah seperti singgasana raja, perhiasan, hingga dokumen-dokumen kuno yang menceritakan perjalanan panjang kesultanan ini. Setiap sudut istana seolah berbisik tentang kisah para raja, intrik politik, dan kehidupan masyarakat pada masanya.
“Istana ini bukan hanya bangunan, tapi juga ingatan kolektif kami,” ujar H. Syarifudin, seorang pemuka adat setempat. “Melalui istana ini, kami mengenang leluhur dan menjaga nilai-nilai kebangsawanan yang diwariskan.”
Perjalanan ke Sambas tak lengkap tanpa mencicipi kelezatan kulinernya yang otentik. Salah satu ikon kuliner adalah Bubur Pedas, meskipun namanya pedas, rasanya justru kaya rempah dengan sedikit sensasi hangat yang menggugah selera. Terbuat dari beras yang di giling kasar, di campur sayuran, dan aneka bumbu, Bubur Pedas menjadi sajian wajib yang harus di coba.
“Setiap makanan di Sambas punya ceritanya sendiri,” kata Ibu Halimah, seorang penjual makanan tradisional di Pasar Sambas. “Resepnya turun-temurun, dari nenek moyang kami. Ini bagian dari identitas kami.”
Baca Juga : https://inspirasikalbar.com/kekhawatiran-as-meningkat-atas-stok-pencegat-rudal-israel/
Tenun Sambas: Warisan Budaya yang Memukau
Bicara tentang Sambas, tak bisa lepas dari seni Tenun Sambas. Kain tenun ini dikenal dengan motifnya yang khas, seperti Corak Insang, Kembang Berangkai, dan Bunga Mawar, serta pilihan warna-warnanya yang cerah dan berani. Proses pembuatannya yang masih tradisional, menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM), menjadikan setiap helai kain Tenun Sambas memiliki nilai seni dan keunikan tersendiri.
Sentra-sentra tenun banyak di temukan di desa-desa sekitar Sambas, di mana para penenun, mayoritas adalah perempuan, dengan telaten merangkai benang menjadi karya yang indah. Tenun Sambas bukan hanya sekadar kain, melainkan simbol status, bagian dari upacara adat, dan kini menjadi cendera mata yang di buru wisatawan.
Keunikan Sambas juga terletak pada harmoni budaya antar etnis yang hidup berdampingan, seperti Melayu, Tionghoa, Dayak, dan Jawa. Perpaduan budaya ini terlihat dalam arsitektur rumah, perayaan hari besar, hingga bahasa sehari-hari yang kaya akan serapan. Semangat “Serumpun Sebalai” benar-benar terasa dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya, menjunjung tinggi toleransi dan gotong royong.
Kabupaten Sambas adalah permata tersembunyi di Kalimantan Barat yang menawarkan pengalaman berbeda. Dari jejak sejarah Kesultanan yang megah, kelezatan kuliner yang memanjakan lidah, keindahan Tenun Sambas yang bernilai seni tinggi, hingga harmoni kehidupan antarbudaya. Sambas bukan hanya destinasi, melainkan sebuah kisah tentang identitas, warisan, dan persaudaraan yang patut untuk dijelajahi dan dihargai.