19/09/2025

Kelahiran Julia, Kesuksesan Rehabilitasi Orangutan

Santi, orangutan yang melahirkan Julia

InspirasiKalbar, Melawi– Setelah sekian lama dilepasliarkan di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR), seekor orangutan yang bernama Santi melahirkan seekor bayi yang di beri nama Julia.

Santi merupakan seekor orangutan yang telah diselamatkan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat, Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR), dan Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI). 

Seekor orangutan yang dulunya menjadi korban pemeliharaan ilegal satwa liar di lindungi di Kabupaten Ketapang. Santi di selamatkan petugas gabungan BKSDA Kalbar dan YIARI pada 11 Oktober 2013. Setelah menjalani rehabilitasi selama hampir 6 tahun, Santi di lepasliarkan di dalam kawasan TNBBBR pada 28 Juni 2019. 

Jainal Abidin Tegaskan Pokir Hasil Reses Harus Sesuai Aturan

Tim menemukan bayi Orang utan

Saat tim monitoring menemukan Santi di sekitar camp monitoring orangutan Teluk Ribas, Santi tengah menggedong seeokor bayi orangutan yang kemudian diberi nama Julia. Julia lahir tepat pada tanggal 30 Juli 2025. 

Kelahiran Julia menjadi kabar gembira dari hutan TNBBBR setelah pelepasliaran Santi. Hasil monitoring oleh tim medis YIARI menunjukkan bahwa bayi berjenis kelamin betina itu tampak sehat, aktif, dan mendapat asupan susu yang cukup dari induknya.

Kondisi fisik yang prima pasca melahirkan serta menunjukan afeksi kepada bayinya.

Santi yang berhasil melahirkan Julia secara alami di habitat aslinya menunjukan kesuksesan program konservasi orangut ini juga berhasil di rehabilitasi, di lepasliarkan, bahkan sampai berhasil membuat generasi baru di alam. 

Orang utan ini salah satu dari 82 orangutan yang berhasil di rehabilitasi di kawasan TNBBBR oleh BKSDA, Balai TNBBBR dan YIARI. 

https://inspirasikalbar.com/kasus-dugaan-pelecehan-kuasa-hukum-minta-jangan-ada-penghakiman-dini/

“Kelahiran Julia di kawasan TNBBBR membuktikan bahwa kawasan TNBBBR merupakan habitat yangg baik dan sangat mendukung kesejahteraan hidup orangutan sehingga dapat berkembangbiak. Dengan kelahiran Julia, berarti meningkat pula populasi Orangutan di Kalimantan Barat. Semoga Julia tumbuh sehat dan sejahtera di habitatnya,“ kata Kepala Balai TNBBBR, Kepala Balai KSDA Kalimantan Barat, Murlan Dameria Pane.

Keberhasilan program pelepasliaran

Kehadiran Julia menjadi salah satu indikator keberhasilan program pelepasliaran orangutan kembali ke habitat alaminya. Selain Santi, tercatat 8 kelahiran bayi orangutan yang pernah menjalani rehabilitasi. 

Catatan kelahiran, kondisi orangutan yang berhasil beradaptasi dengan alam habitatnya menunjukkan orangutan mampu bertahan hidup, berkembang biak mandiri di alam liar. Selain itu, bukti lingkungan hutan di kawasan TNBBBR masih mampu menyediakan ruang yang aman dan mendukung untuk proses reproduksi alami orangutan. 

https://inspirasikalbar.com/insentif-tak-jelas-empat-pengurus-kdmp-parit-baru-mundur/

Kawasan TNBBBR sendiri di pilih sebagai lokasi pelepasliaran setelah melalui kajian mendalam. Berdasarkan hasil survei, di ketahui bahwa kawasan ini memiliki populasi orangutan liar yang relatif sedikit, sehingga risiko persaingan antar-individu dapat di tekan.

Di sisi lain, Kepala TNBBBR Persada Agussetia Sitepu, mengatakan lokasi ini kaya akan keanekaragaman jumlah dan jenis tumbuhan hutan. Ini sumber pakan alami orangutan, sehingga mendukung keberhasilan proses adaptasi satwa yang di lepasliarkan.

“Kami menyambut gembira kabar kelahiran ini. Keberhasilan orangutan untuk berkembang biak di kawasan taman nasional menunjukkan bahwa ekosistem di TNBBBR masih mampu mendukung kehidupan satwa liar, “ ungkapnya

https://inspirasikalbar.com/bank-kalbar-resmi-luncurkan-kris-dinamis-dorong-transaksi-digital/

Begitu juga halnya yang di sampaikan Ketua Umum YIARI Silverius Oscar Unggul, kelahiran Julia menjadi bukti keberhasilan upaya konservasi orangutan.  

“Santi yang dulunya adalah orangutan korban pemeliharaan ilegal mampu berkembang biak secara alami di habitat alaminya dan membentuk generasi baru. Ini merupakan indikator positif keberlangsungan populasi orangutan di alam liar.” ujar Silverius Oscar. 

Kelahiran bayi orangutan di alam liar adalah momen langka sekaligus menjadi penanda keberhasilan jangka panjang upaya konservasi. Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) merupakan spesies yang terancam punah akibat hilangnya habitat dan perburuan. Kehadiran Julia memberikan harapan baru bagi kelestarian spesies kunci hutan hujan tropis Kalimantan ini. (Jga)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *