Kemajuan Landak Dirasakan, Kepemimpinan Karolin Menuai Apresiasi

Berita, Politik203 Dilihat

Inspirasikalbar, Pontianak – Calon Bupati Landak, nomor urut 1, Karolin Margret Natasa menghadiri silaturahmi bersama kaum milenial asal Kabupaten Landak di Kota Pontianak.

Pertemuan ini berlangsung di hotel Gajah Mada Pontianak, Rabu (2/10/2024) malam. Ratusan mahasiswa hadir dalam kegiatan ini mengunakan kemeja kotak-kotak khas pasangan KREN.

Dalam kesempatan ini, Karolin Margret Natasa mendengar aspirasi kaum milenial. Tak hanya itu, dalam sesi dialog satu persatu kaum milenial memberikan apresiasi kepada Karolin Margret Natasa.

Lima tahun kepemimpinan Karolin mahasiswa menilai terjadi percapatan kemajuan Landak.

Sisilus Rami dalam sesi dialog memberikan apresiasinya kepada Karolin Margret Natasa selama memimpin Landak.

Salah satu yang menjadi perhatian Sisilus adalah keberhasilan Karolin Margret Natasa dalam membangun desa mandiri, sehingga saat ini tak ada lagi desa dengan status sanggat tertinggal di Landak.

Selain itu, dalam aspek pelayanan publik kinerja Karolin Margret Natasa juga telah dirasakan dengan mempermudah masyarakat mendapat akses pelayan publik dalam urusan kependudukan yang bisa dilakukan di Kecamatan, hingga pelayanan kesehatan rumah sakit di Landak.

“Keberhasilan beliau memimpin Landak harus dilanjutkan. Pilih KREN bukan yang lain,” kata Sisilius Rami yang kontak menuai tepuk tangan dari mahasiswa yang hadir.

Sementara itu, Karolin Margret Natasa mengapresiasi pertemuan bersama mahasiswa tersebut. Ia pun menyampaikan sejumlah capaian pembangunan yang sudah di capai. Salah satunya meningkatkan status desa yang sebelumnya ada 65 desa berstatus sangat tertinggal.

“Saat pertama menjabat kita memiliki 65 desa sanggat tertinggal. Tapi, sampai 2022 tidak ada lagi desa sanggat tertinggal di Landak dan kita berhasil membangun desa mandiri dari semula 0 menjadi 13,”ungkapnya.

Menurut Karolin, capaian ini tak mudah. Sebab, ada 53 indikator untuk meningkatkan Indeks Desa Membangun atau IDM yang harus di penuhi. Kunci semua itu terletak pada komitmen bersama mulai dari pemerintah Kabupaten hingga Desa.”Program yang di susun harus mengacu pada 54 indikator IDM,” ungkapnya.

Di bidang urusan kependudukan dan catatan sipil, Karolin memudahkan urusan masyarakat dalam pencetakan identitas kependudukan. Yang semula harus di lakukan di Kabupaten, kini sudah bisa diurus cukup di Kecamatan.

Selain itu, Karolin juga telah menunjukkan keberpihakan kepada masyarakat dengan membuat Perda 30 Persen plasma untuk petani. Kebijakan ini kata Karolin merupakan keberpihakannya kepada petani. Walau di akui Karolin tak mudah. Bahkan, tekadnya mensejahrakan petani, ia digugat perusahan.

Sementara dalam aspek pelayanan kesehatan di era Karolin menjabat, akreditasi RSUD Landak kategori paripurna. Bahkan, baru di kepemimpinan Karolin RSUD Lamdla memiliki ruangan Neonatal Intensive Care Unit atau NICU.

“Kehadiran ruangan NICU bertujuan untuk menekan angka kematian ibu dan anak, serta mewujudkan pelayanan kesehatan yang ideal dan layak untuk masyarakat Landak,” ungkapnya.

Tak sampai itu saja, Karolin kedepan punya mimpi agar aspek pelayanan kesehatan masyarakat makin baik. RSUD Landak kedepan harus memiliki unit transfusi darah.

Keinginan tersebut sebenarnya sudah di rancang sebelum Covid-19. Kenapa unit cuci darah penting? Sebab, jumlah pasien di Landak terus meningkat. Namun, karena keterbatasan anggaran di masa pandemi mimpi ini harus di kubur dalam-dalam.

“Selama ini penderita harus ke Pontianak atau ke Sanggau. Karena itulah, jika di berikan kesempatan kembali akan menuntaskan program tersebut,agar di Landak punya unit cuci darah,”ungkapnya.

Di samping itu, dia juga akan melanjutkan program bedah rumah yang selama lima tahun telah membedah dua ribu rumah.

Namun, Karolin menyadari masih banyak masyarakat Landak yang memerlukan bantuan program tersebut. Untuk itu, ia memastikan program ini akan kembali di lanjutkan.

Tak hanya itu saja, Karolin prioritaskan percepatan pembangunan desa mandiri, memperhatikan sektor pertanian, perkebunan, dan pelayanan publik yang pada priode pertama sudah di lakukan.

“Di periode kedua akan kita maksimalkan dan kita buat makin baik,” pungkasnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *