KKP dan Malaysia Perkuat Pengawasan Spesies Ikan Dilindungi

Foto : Dirjen PSDKP KKP Pung Nugroho Saksono (Ipunk) di Jakarta
Inspirasikalbar, JAKARTA— Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membangun sinergi dengan otoritas Malaysia.
Kerja sama ini bertujuan memperkuat pengawasan spesies ikan di lindungi dan menekan penyelundupan lintas negara.
“Perburuan dan penyelundupan ikan di lindungi menjadi isu krusial,” kata Dirjen PSDKP KKP Pung Nugroho Saksono (Ipunk) di Jakarta, Sabtu (4/10).
Menurutnya, sinergi kedua negara sangat penting untuk menjaga kelestarian sumber daya laut.KKP mengadakan pertemuan strategis pada 29–30 September di Jakarta.
Pertemuan itu membahas upaya penanggulangan penyelundupan ikan, tumbuhan, dan satwa liar lintas negara.
Kegiatan di gelar bersama Yayasan Inisiatif Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI).
Hadir dalam pertemuan tersebut Sarawak Forestry Corporation (SFC), Sabah Wildlife Department (SWD), dan Polisi Diraja Malaysia.
Kegiatan Di ikuti Berbagai Organisasi
Beberapa kementerian, lembaga pemerintah Indonesia, serta organisasi non pemerintah juga ikut berpartisipasi.
Pertemuan menghasilkan kesepakatan membangun kerangka kerja sama lintas negara.
Langkah ini menjadi komitmen bersama dalam menanggulangi penyelundupan spesies dilindungi.
Fokusnya adalah peningkatan koordinasi dan penegakan hukum yang efektif.
Langkah konkret meliputi pertukaran informasi dan data intelijen antara aparat kedua negara.
Patroli dan operasi bersama akan terus di tingkatkan di wilayah perbatasan laut.
Selain itu, di lakukan pelatihan bersama untuk meningkatkan kemampuan penegak hukum.
Kegiatan penyadartahuan masyarakat juga akan di perluas melalui sosialisasi konservasi laut.
Partisipasi masyarakat di nilai penting dalam mencegah penyelundupan spesies di lindungi.
Pertemuan juga merekomendasikan pembentukan Kelompok Kerja Bersama (Joint Working Group/JWG). JWG akan memfasilitasi komunikasi dan pertemuan rutin antarotoritas Indonesia dan Malaysia.
“Aparat kedua negara berkomitmen menjaga keanekaragaman hayati laut,” ujar Ipunk.
Ia menegaskan pentingnya kerja sama regional dalam memberantas kejahatan lintas negara. Kegiatan ini bertepatan dengan Bulan Bhakti Kelautan dan Perikanan.
Momentum tersebut juga memperingati HUT ke-26 KKP dengan tema “Bergerak, Berdampak, Berkelanjutan untuk Indonesia Emas.”
Ipunk optimistis sinergi Indonesia–Malaysia akan memperkuat pengawasan ikan di lindungi.
Menurutnya, kolaborasi ini berdampak positif pada pengelolaan sumber daya laut berkelanjutan.
Sebelumnya, Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi.
Ia meminta seluruh pemanfaatan sumber daya laut mematuhi aturan yang berlaku.
