
Foto : Wakil Bupati Kubu Raya, Sukiryanto di Dampingi oleh Sekda Kubu Raya
Inpirasikalbar, Pontianak – Upaya pengendalian inflasi terus di perkuat di Kalimantan Barat. Kali ini, tiga daerah yakni Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, dan Kabupaten Mempawah resmi berkolaborasi dalam satu forum bernama Tim Pengendali Inflasi Daerah KUPONWAH. Peluncuran ini di tandai dengan peresmian laman website kuponwah.pontianak.go.id, yang berfungsi sebagai pusat informasi harga pangan terkini di tiga wilayah tersebut.
Peresmian forum dan laman ini di tandai dengan penekanan tombol secara simbolis oleh Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan, Wali Kota Pontianak, Bupati Mempawah, Wakil Bupati Kubu Raya Sukiryanto, serta Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalbar.
Wakil Bupati Kubu Raya, Sukiryanto, menyatakan bahwa gagasan awal forum ini berasal dari Kubu Raya. Ia menekankan pentingnya sinergi tiga daerah dalam menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok.
“Pertama saya jelaskan bahwa Kuponwah ini adalah inisiator dari Kubu Raya. Ini untuk mengantisipasi agar inflasi tetap stabil,” ujar Sukiryanto.
“Ada lima hal penting yang kita lakukan, yaitu menjaga kestabilan harga, pemantauan pasar, pemantauan harga, dan program baru penanaman pangan. Kubu Raya ini sebenarnya surplus pangan dan bahkan menyuplai kota maupun kabupaten lain,” jelasnya.
Sukiryanto juga menyinggung kerja sama sektor perikanan antara nelayan lokal dan perusahaan dari Tiongkok yang sudah menjalin kemitraan formal. Ia yakin langkah-langkah tersebut akan berkontribusi menjaga inflasi tetap dalam batas normal.
“Kita juga ada kemitraan di bidang perikanan. Kalau sektor ini berjalan lancar, dan nanti buah-buahan juga bekerjasama dengan pihak luar, maka inflasi kita bisa terkendali,” ujarnya.
Bahwa strategi pengendalian inflasi daerah didasarkan pada prinsip 4K, yakni ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.
“Sesuai dengan web map-nya, 4K itu menjadi acuan dalam rencana aksi kita. Alhamdulillah selama ini, di Kubu Raya semuanya berjalan terkoordinasi dan kolaboratif,” ungkapnya.
Ia mengakui bahwa sejumlah komoditas seperti daging ayam, telur ayam, cabai, bawang, dan beras kerap menjadi penyumbang inflasi. Oleh karena itu, forum KUPONWAH akan memperkuat strategi pengawasan dan penyediaan stok.
“Langkah-langkah kita sesuaikan dengan strategi 4K. Kita jaga stok, jaga distribusi, dan bangun komunikasi efektif dengan berbagai pihak,” tambahnya.

Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, menyambut positif inisiatif pembentukan forum ini. Ia menilai sinergi antar daerah sangat penting dalam menjaga inflasi tetap terkendali, terutama di tingkat kabupaten/kota.
“Kita mengadakan acara seperti ini untuk mengumpulkan kabupaten/kota dalam rangka menekan inflasi. Kubu Raya, Pontianak, dan Mempawah kita gabungkan agar angka inflasi daerah terjaga,” ujar Norsan.
Gubernur juga menjelaskan bahwa inflasi Kalbar masih dalam kondisi stabil. Ia menekankan pentingnya dukungan masyarakat terhadap investor yang masuk ke daerah, karena investasi berperan dalam menekan inflasi lewat penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi.
“Kalau ada investor masuk, yang pegang kebijakan tolong permudah izinnya. Jangan sampai amdal itu molor satu sampai dua tahun,” tegasnya.
“Kalau cepat investasi, tenaga kerja terserap, daya beli naik, ekonomi tumbuh, kemiskinan turun. Itu yang kita dorong,” lanjutnya.
Norsan menyebut dua investor besar yang akan berinvestasi di Kalbar dalam waktu dekat. Pertama, Harita Group yang akan membangun industri pengolahan bauksit menjadi lempengan aluminium di Pulau Pernebang. Kedua, Artagraha Group dari Jakarta yang akan mengembangkan industri turunan dari CPO (minyak kelapa sawit), termasuk produksi biodiesel.
“Yang pertama dari Harita Group, mereka bikin bauksit jadi lempengan uni. Yang kedua dari India lewat Artagraha Group, mau bangun industri 16 turunan dari CPO. Bahkan akan sampai produksi biodiesel,” kata Norsan.
“Kalau ini berjalan, kita bisa pakai biodiesel sendiri. Dari CPO bisa jadi sabun, makanan, dan banyak produk lainnya. Ini akan bantu ekonomi dan jaga inflasi,” pungkasnya.
Dengan kehadiran forum TPID KUPONWAH dan platform digital pendukungnya, diharapkan sinergi antar daerah dalam mengontrol harga pangan dan distribusinya semakin kuat, sehingga tekanan inflasi dapat diminimalkan dan ketahanan ekonomi daerah semakin kokoh.
