Inspirasikalbar,PONTIANAK – Kompetisi video anti di sinformasi yang di selenggarakan oleh Hoax Crisis Center Indonesia mendapat respon positif dari para peserta.
Antusiasme yang mendaftar sangat besar, maka dari itu panitia memperpanjang periode kompetisi, hingga 7 Desember 2023.
Hal itu di lakukan untuk memperluas kesempatan masyarakat untuk berpartisipasi dalam upaya pencegahan penyebaran informasi palsu di media sosial.
Ketua Panitia Lomba Video Pemilu Anti Disinformasi Arniyanti menyambut baik antusiasme masyarakat terhadap kontes tersebut.
Ia berharap dapat melihat lebih banyak konten video kreatif untuk membantu mengedukasi masyarakat tentang bahaya berita palsu.
“Kami sangat senang melihat komunitas kami berpartisipasi aktif dalam upaya memerangi penyebaran informasi yang salah, ” Kata Arniyanti. Senin( 4/11/2023).
Dengan memperpanjang periode kompetisi, kami mendukung upaya kami untuk menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan tepercaya.
“Kami mendorong lebih banyak orang untuk berpartisipasi, ” Ungkapnya.
Arniyanti kembali menegaskan bahwa tujuan lomba ini adalah untuk mencegah penyebaran misinformasi dan melibatkan masyarakat dalam upaya meningkatkan literasi digital.
“Kompetisi ini merupakan upaya penuh untuk mengatasi masalah vertigo yang semakin mengkhawatirkan di masyarakat,” Ungkapnya.
“Melalui karya video yang dikirimkan peserta, kami berharap dapat menyampaikan pesan edukasi dan meningkatkan kesadaran akan bahaya berita bohong,” tambahnya.
Arniyanti mengatakan, saat ini peserta yang mengirimkan video tidak hanya dari Kota Pontianak saja namun juga dari kota lain di Indonesia. Ia mengapresiasi para peserta yang mengirimkan video dengan berbagai kreativitasnya. Bahkan ada peserta mengirimkan lebih dari satu video.
Oleh karena itu, Dia mengingatkan para peserta yang belum mengirimkan karyanya untuk segera menyampaikan ide dan solusi kreatif dalam bentuk video yang dapat menyampaikan pesan anti-disinformasi secara jelas.
“Masih ada waktu untuk mengembangkan ide kreatif dengan adanya video yang disertakan,” katanya.
Lomba video anti misinformasi ini meminta peserta untuk membuat video pendek yang mengedukasi masyarakat tentang bahaya misinformasi dan cara mendeteksinya. Di harapkan mampu memberikan solusi untuk meredam penyebaran misinformasi di media sosial.(red).