Mahasiswi Polnep Pontianak Kagumi Tradisi Naik Dango, Ingin Kenalkan ke Dunia

Kontingen DAD Kecamatan mengikuti Ritual Adat Ngantat Penompo pada Acara Naik Dango II DAD Kota Pontianak Tahun 2025. (Foto/InspirasiKalbar)
InspirasiKalbar, Pontianak – Siti Anissa, mahasiswi Program Studi D4 Manajemen Perkebunan Politeknik Negeri Pontianak (Polnep), menunjukkan kekagumannya setelah mendalami budaya Dayak, khususnya tradisi Naik Dango.
Anissa memilih fokus mempelajari ilmu dasar sosial dan budaya sebagai bagian dari studinya. Saat berkunjung ke Sekretariat Panitia Naik Dango II DAD Kota Pontianak, Minggu (27/4), ia mencatat berbagai ciri khas budaya Dayak, termasuk keunikan dalam tradisi panen padi.
Berbekal latar belakang suku Melayu Tolen, Anissa merasa terkesan setelah memahami bahwa tradisi Naik Dango bukan sekadar ritual, melainkan wujud rasa syukur atas hasil panen padi yang sarat sejarah.
“Naik Dango ini mengajarkan kita tentang rasa syukur yang dalam setelah panen padi. Saya baru tahu ternyata padi ini memiliki historis yang kuat dalam masyarakat Dayak,” kata Anissa.
Dalam penjelasannya, Anissa menyoroti cerita tentang asal-usul padi yang berasal dari sosok mitologis Nenek Beruang Kulub. Ia juga mencatat tradisi unik membagikan beras besar berbentuk bulat pada tengah malam, sebuah prosesi adat dalam ngelajukan yang tetap bertahan hingga kini.
“Bagi saya, upacara seperti membagikan beras besar di jam 12 malam itu sangat unik. Tradisi ini perlu kita kenalkan ke seluruh Indonesia, bahkan ke dunia internasional,” tegasnya.
Anissa mendorong agar budaya Naik Dango terus dilestarikan karena nilai historis dan keunikan tradisinya. Ia berharap generasi muda ikut menjaga dan mengenalkan tradisi ini agar tidak hilang tergerus zaman.
“Kita harus bangga dan terus melestarikan budaya seperti ini,” tambahnya.
Anissa menutup perbincangan bersama pengurus DAD Kota Pontianak dan Panitia Naik Dango II di Rumah Radangk dengan penuh semangat, membawa pulang pengalaman berharga yang akan memperkaya studinya di bidang manajemen perkebunan.