Nasabah Bank Mandiri Pontianak Jadi Korban Penipuan

Waspada: Kasus Penipuan Mengatasnamakan Direktorat Pajak Nasabah Bank Mandiri di Bobol hacker Rp30 Juta

Berita, Kriminal200 Dilihat

Inspirasikalbar,Pontianak – Salah satu nasabah Bank Mandiri di Pontianak, Yohanes Iwan, menjadi korban pembobolan rekening oleh hacker dan mengalami kerugian sebesar Rp30 juta.

Dalam wawancara, Iwan menceritakan kronologi kejadian yang terjadi pada 17 Oktober. Awalnya, Iwan menerima pesan WhatsApp dari seseorang yang mengaku sebagai Wildan Tri Setyo, mengatasnamakan tim pendataan dari Direktorat Jenderal Pajak.

“Saya sedang dalam perjalanan ketika mendapat pesan dari nomor 081299560613. Orang tersebut menyebut dirinya Wildan Tri Setyo dari Direktorat Jenderal Pajak. Dan ingin melakukan pengecekan ulang terhadap data penanggung jawab pajak atas nama Maria Damayanti Yulien,” ujar Iwan.

Wildan kemudian meminta Iwan untuk mengunduh aplikasi M-Pajak dari Playstore dan menginstalnya. Iwan, yang saat itu tidak curiga, mengikuti instruksi tersebut.

“Setelah saya menginstal aplikasi itu, aplikasi tersebut hanya memuat tetapi tidak pernah berhasil masuk. Wildan kemudian meminta saya untuk mentransfer sejumlah uang ke rekening yayasan dengan alasan pembayaran e-Materai,” tambahnya.

Iwan menyebutkan bahwa ia di minta untuk mentransfer uang senilai Rp10 ribu ke rekening Yayasan Yatim Piatu.

“Saya tidak curiga sama sekali, karena nominalnya kecil, hanya Rp10 ribu. Namun setelah itu, Wildan meminta saya mentransfer lagi karena katanya sistem sedang bermasalah,” jelas Iwan.

Menyadari telah tertipu

Kecurigaan mulai muncul ketika Wildan mengajak Iwan untuk melakukan panggilan video, tetapi Iwan menolak. Setelah itu, Iwan memutuskan untuk menghubungi temannya yang merupakan seorang konsultan pajak.

“Teman saya langsung bilang kalau saya sedang di tipu. Dia menyarankan agar saya segera menghapus aplikasi M-Pajak tersebut, tetapi aplikasi itu tidak bisa di hapus sampai saya mematikan data ponsel saya,” kata Iwan.

Malam harinya, pada pukul 23.00 WIB, Iwan kaget saat mengetahui saldo rekeningnya kosong.

“Saya terkejut ketika melihat rekening saya telah di transfer ke rekening lain atas nama Diki Hermawan di Bank BRI. Saya tidak pernah melakukan transaksi ke rekening itu sebelumnya,” ungkapnya.

Setelah menyadari penipuan tersebut, Iwan langsung melaporkan kejadian itu ke Polda Kalimantan Barat pada pukul 23.30 WIB.

“Saya membuat laporan dan langsung mendatangi Bank Mandiri keesokan harinya untuk meminta pemblokiran rekening saya serta rekening yang menjadi tujuan transfer,” jelas Iwan.

Ia juga meminta Bank Mandiri untuk menyelidiki bagaimana akun Livin’ by Mandiri miliknya bisa di akses oleh orang lain tanpa memberikan PIN atau kode keamanan.

Bank Mandiri pun meminta Iwan melengkapi berkas seperti Surat Tanda Penerimaan Laporan (STPL) dari kepolisian dan surat pernyataan kerugian.

foto : Yohanes Iwan, Nasbah bank Mandiri yang di Bobol oleh Hacker
Korban Mengkonfirmasi Ke Pihak Bank

Iwan juga mempertanyakan keamanan sistem perbankan Mandiri, mengingat aplikasinya dapat diakses oleh perangkat lain meskipun ia tidak memberikan informasi login.

“Seharusnya ada keamanan tambahan dari sistem mereka. Namun, pihak customer service Mandiri menyatakan bahwa keamanan mereka sudah sangat kuat, tetapi kasus seperti ini tetap bisa terjadi,” ujar Iwan.

Kejadian ini membuat Iwan sadar bahwa dirinya bukan satu-satunya korban. “Saya di beritahu bahwa korban lain juga ada yang di tipu oleh pihak yang mengaku dari Dukcapil. Dan perbankan yang menawarkan kredit, bahkan yang terkait pajak ini sudah banyak sekali,” ungkapnya.

Iwan berharap pihak kepolisian, khususnya dari unit siber, dapat segera mengusut kasus ini hingga tuntas.

“Ini sudah jelas, rekening-rekening yang di tuju itu kemana. Saya yakin Polri bisa mengusut aliran dana tersebut dan menemukan para pelakunya,” tutupnya.

Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap penipuan yang mengatasnamakan instansi resmi, terutama yang meminta data pribadi atau transfer uang.

“Saya berharap kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi semua orang agar lebih berhati-hati dan tidak ada lagi korban berikutnya,” tambah Iwan.