Peluncuran WEC 2024: Roadshow “Daya Wanita untuk Indonesia” di 9 Kota untuk Kembangkan Wirausaha Perempuan Indonesia

Bisnis293 Dilihat

Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) di bawah Payung Program Keberlanjutan PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) bertajuk “Sampoerna untuk Indonesia”, bekerja sama dengan Perkumpulan Imajinasi Penaja Mula serta Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah, meluncurkan Women Ecosystem Catalyst (WEC) 2024, Rabu (24/1/2024), di Institut Francais Indonesia (IFI-LIP), Yogyakarta.

YOGYAKARTA – Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) di bawah
Payung Program Keberlanjutan PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) bertajuk
“Sampoerna untuk Indonesia”, bekerja sama dengan Perkumpulan Imajinasi Penaja
Mula serta Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah, meluncurkan Women
Ecosystem Catalyst (WEC) 2024, Rabu (24/1/2024), di Institut Francais Indonesia
(IFI-LIP), Yogyakarta. 

WEC adalah program inkubasi bisnis untuk UMKM
dan startup perempuan di Indonesia yang berfokus pada kewirausahaan yang
sebagian besar pesertanya adalah perempuan pelaku UMKM. Tema yang diangkat pada
tahun ini “Daya Wanita untuk Indonesia”. 

Turut hadir dalam peluncuran tersebut Asisten
Deputi Konsultasi Bisnis dan Pendampingan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah Destry Anna Sari, Staf Khusus Presiden Bidang Sosial Angkie
Yudistia, Kepala Dinas Koperasi UKM Jawa Tengah Eddy Sulistyo Bramiyanto,
Kepala Bidang Kesetaraan Gender dan Perlindungan Perempuan Pemprov Jateng Sri
Dewi Indrajati, dan Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota
Yogyakarta Budi Santosa Asrori.

Dalam sambutannya, Destry mengapepresiasi
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang sudah menginisiasi terhadap pengembangan
pelaku usaha.

Pemerintah, kata Destry, telah mengeluarkan
Perpres Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional yang
bertujuan menciptakan lebih banyak inovasi oleh pelaku wirausaha.

“Bahwa dukungan berkelanjutan itu sangat
dibutuhkan oleh para pelaku usaha. Kewirausahaan ini bukan menjadi sekadar
pelengkap. Tetapi yang diharapkan Pak Presiden itu menciptakan lebih banyak
inovasi oleh entrepreneur,” kata Destry.

Destry menambahkan pentingnya kolaborasi
seluruh pemangku kepentingan dalam mengembangkan sektor UMKM. Semua lembaga
ikut terlibat dalam memberikan dukungan pelaku usaha. Berdasarkan data, 64,5
persen pelaku udaha di Indonesia adalah perempuan.

“Kenapa harus kolaborasi? Karena tidak
pernah ada satu lembaga yang bisa menyelesaikan permasalahan. Jadi, kita tidak
lagi bekerja sendiri, tapi bersama-sama. Saya mengapresiasi semua lembaga,
institusi pelaku yang ada di sini,” jelasnya.

Program Representative Women Ecosystem
Catalyst, Shinta Arum mengatakan, WEC menjadi program kolaborasi pertama dari
Sampoerna untuk Indonesia, Perkumpulan Imajinasi Penaja Mula dan Dinas Koperasi
dan UKM Provinsi Jawa Tengah khusus perempuan.

Shinta mengatakan, acara ini bertujuan
mengembangkan para pelaku UMKM, khususnya perempuan. Menurutnya, masih banyak
pelaku UMKM perempuan yang menghadapi tantangan, mulai dari pemasaran, branding,
hingga tata kelola perusahaan.

“Oleh karena itu, kami WEC hadir. Harapannya,
kami bisa memberikan dukungan dan memberdayakan teman-teman perempuan dan
khususnya untuk teman-teman organisasi perempuan,” kata Shinta.

Rangkaian WEC 2024 resmi berlangsung selama
sekitar enam bulan, mulai dari 24 Januari-8 Juni 2024, dan akan roadshow ke
sembilan kota yang tersebar dari Sumatra hingga Papua. Kesembilan kota itu
adalah Banyumas, Makassar, Medan, Malang, Bandung, Banjarmasin, Bali, Jakarta,
dan Jayapura. Berikut linimasa rangkaian kegiatan WEC 2024:

●            Roadshow
9 kota: 24 Januari-24 Maret 2024

●            Seleksi
peserta: 25 Maret-5 April 2024

●            E-learning:
6-20 April 2024

●            Bootcamp:
22-24 April 2024

●            Online
mentoring: 29 April-31 Mei 2024

●            Participant
Grooming: 5 Juni 2024

●            Demo
day: 6 Juni 2024

Seleksi peserta melalui jalur umum, yaitu
pengiriman proposal secara daring, dilakukan pada 25 Maret-5 April 2024 dan
ditargetkan menjaring 1.500 peserta yang akan disaring menjadi Top 100
proposal, hingga akhirnya terpilih 10 peserta yang akan mengikuti mentoring WEC
sebagai bentuk inkubasi bisnis untuk mengembangkan wirausaha mereka. Sementara,
seleksi melalui jalur roadshow di sembilan kota, akan diseleksi 10 peserta.
Para peserta terpilih akan mengikuti mentoring WEC di masing-masing kota.

Dalam seleksi ini akan ada sesi e-learning.
Dimana e-learning bisa digunakan untuk seluruh pendaftar.

“Jadi misalnya teman-teman nanti lolos
atau pun tidak untuk inkubasi tetap bisa mengikuti e-learning ini melalui
website WEC. Jadi mulai kick off sampai e-learning harapannya
bisa memberikan manfaat untuk 1.500 pendaftar,” ungkap Shinta.

Para peserta WEC akan mendapatkan mentoring
bisnis dari mentor dan asesor, mendapatkan jaringan dari stakeholder yang
terlibat, serta mendapatkan akses pendanaan melalui perbankan dan investor.
Kategori bisnis dan organisasi yang bisa mengikuti WEC adalah food and
beverages (F&B), pertanian, teknologi, industri kreatif, fesyen dan
kerajinan, kesehatan, dan energi terbarukan.

Para mentor dan asesor yang terlibat adalah
CEO Yorri Eatery, Yessie Natasia Mareti; CMO Agradaya, Asri Saraswati Iskandar;
Co-founder & CEP Evermos Ghufron Mustaqim; Fashion Designer, Ali Charisma;
Founder and Director basicludo, Nisaul Aulia, dan Financial Planner, Aliyah
Natasya.

Mentor berperan dalam proses penjurian hingga
pendampingan para peserta. Sementara, asesor akan melakukan assessment
kepada peserta untuk melihat perkembangan dari segi tata kelola, lingkungan,
sosial, dan ekonomi.

Sementara itu, Eddy mengatakan, WEC merupakan
acara hasil kolaborasi bersama Sampoerna. Para pelaku usaha yang mengikuti
kegiatan ini selama enam bulan akan mendapatkan pendampingan.

“Kurang lebih tiga minggu yang lalu kita
bersama-sama dengan HM Sampoerna dan Hetero for Startup mengagendakan kegiatan
ini dengan tageline-nya Women Ecosystem Catalyst. Enam bulan ke depan
Insyaallah akan didampingi,” kata dia.

Eddy juga menerangkan Hetero Space, yang
diresmikan untuk memunculkan usaha rintisan (startup) baru dan ruang
belajar bagi UKM menuju atmosfer digital, berhasil mendapatkan penghargaan dari
Kemenkop UKM. Ada tiga Hetero Space yang didirikan Pemprov Jateng yakni di
Semarang, Solo dan Purwokerto.

“Hetero space kita kemarin mendapatkan
penghargaan sebagai salah satu inkubator yang mendapatkan penghargaan dari
Kemenkop UKM pada akhir Desember,” ungkap dia.

Sementara itu, Kepala Urusan Eksternal PT HM Sampoerna
Tbk., Ishak Danuningrat, menyampaikan bahwa Sampoerna senantiasa berkomitmen
untuk mengembangkan UMKM yang merupakan tulang punggung ekonomi nasional.

“Kami berharap bahwa para peserta program
Women Ecosystem Catalyst yang berasal dari sembilan kota, mulai dari Medan
hingga Jayapura dapat menimba ilmu yang berguna dari para mentor sehingga mampu
mengembangkan usaha mereka,” ujar Ishak.

SETC di bawah Payung Program Keberlanjutan
Sampoerna Untuk Indonesia menjadi salah satu bukti konsistensi Sampoerna untuk
membantu UMKM nasional naik kelas. Sejak didirikan pada 2007, SETC telah
memberikan pelatihan kepada lebih dari 70.000 pelaku UMKM di Indonesia. SETC
telah memberikan berbagai pelatihan dan pendampingan bagi UMKM di berbagai
wilayah di Indonesia.