Pemerintah Luncurkan Paket Stimulus Ekonomi Senilai Rp16,23 Triliun
Foto ilustrasi pemerintah memberikan Stimulus ekonomi
Inspirasikalbar, Jakarta — Pemerintah meluncurkan paket stimulus ekonomi 8+4+5 untuk menjaga pertumbuhan ekonomi nasional pada sisa 2025 dan persiapan 2026.
Presiden Prabowo Subianto di dampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa resmi mengumumkan program tersebut.
Stimulus terdiri dari 8 program akselerasi, 4 program lanjutan, dan 5 program penyerapan tenaga kerja. Total anggaran yang di alokasikan mencapai Rp16,23 triliun. Target pertumbuhan ekonomi di patok 5,2 persen pada akhir 2025.
Delapan program akselerasi mencakup magang bagi lulusan baru, perpanjangan insentif PPh 21 Di tanggung Pemerintah (DTP).
Kemudian untuk pekerja pariwisata, bantuan pangan berupa 10 kilogram beras untuk 18,3 juta keluarga penerima manfaat, serta diskon iuran JKK dan JKM bagi pekerja transportasi daring.
Program lain meliputi manfaat layanan tambahan perumahan lewat BPJS Ketenagakerjaan, padat karya tunai, deregulasi perizinan, dan program perkotaan di sejumlah daerah.
Empat program lanjutan meliputi perpanjangan PPh final 0,5 persen untuk UMKM hingga 2029, insentif PPh 21 DTP untuk pekerja industri padat karya, perpanjangan insentif bagi sektor pariwisata, serta diskon iuran JKK dan JKM untuk hampir 10 juta pekerja bukan penerima upah.
Lima program khusus di arahkan untuk penciptaan lapangan kerja, yaitu pembentukan koperasi desa, kampung nelayan, revitalisasi tambak Pantura, modernisasi kapal nelayan, serta replanting perkebunan rakyat seluas 870 ribu hektare.
Pemerintah menilai stimulus ini krusial untuk menjaga daya beli masyarakat sekaligus menyerap jutaan tenaga kerja. Namun, sejumlah ekonom menilai keberhasilan program sangat di tentukan oleh kecepatan dan ketepatan eksekusi di lapangan.
