InspirasiKalbar,Tekno -Penyedia layanan cloud di Tiongkok sedang berupaya mengubah potensi AI generatif menjadi pendapatan nyata, untuk mencapai pertumbuhan di pasar yang sudah jenuh.
Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan seperti Alibaba Cloud menghadapi pertumbuhan yang stagnan, sementara perusahaan cloud di AS mengalami peningkatan signifikan. Pada kuartal pertama, pendapatan Microsoft dari Azure dan layanan cloud lainnya tumbuh 31%, segmen cloud Google meningkat 28%, dan unit cloud Amazon naik 17%, semuanya didorong oleh tingginya permintaan AI.
Untuk mempercepat pengembangan kecerdasan buatan (AI), China telah mendirikan Pusat Inovasi AI yang bertujuan untuk memimpin pengembangan teknologi AI global. Pusat ini mencerminkan komitmen China untuk mengoptimalkan potensi AI dalam berbagai aspek kehidupan.
Dalam beberapa tahun terakhir, China telah memprioritaskan pengembangan AI, mengambil langkah-langkah signifikan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Hasilnya adalah pertumbuhan pesat dalam teknologi AI dan industri terkait di China.
Salah satu contoh kemajuan dalam AI adalah munculnya Sora, sebuah model AI yang dapat menciptakan adegan realistis dan imajinatif berdasarkan instruksi teks. Keberhasilan Sora menunjukkan pentingnya penelitian dan inovasi berkelanjutan dalam AI.
Pemerintah China juga telah mengeluarkan kebijakan untuk mendorong penelitian dan pengembangan AI, serta penerapan teknologi ini dalam berbagai industri. Hal ini sejalan dengan visi China untuk menjadi pusat utama inovasi AI dunia.
Menurut Perencanaan Pengembangan Generasi Baru Kecerdasan Buatan, pada tahun 2030, China memproyeksikan bahwa teori, teknologi, dan penerapan AI secara global akan mencapai level maju. Target ini sejalan dengan ambisi China untuk memperluas skala industri inti AI hingga mencapai satu triliun yuan, dengan dampak positif terhadap industri terkait yang dapat melampaui 10 triliun yuan.
Beberapa kota di China, seperti Beijing, telah menjadi pusat pengembangan AI penting. Beijing memiliki sumber daya talenta AI yang terkonsentrasi, kemampuan litbang yang kuat, serta iterasi produk yang aktif. Berdasarkan laporan dari Institut Strategi Pengembangan Kecerdasan Buatan Generasi Baru China, Beijing menyumbang sekitar 28 persen dari sekitar 2.200 perusahaan AI di negara itu.
Langkah penting yang di ambil Beijing adalah merilis rencana rinci untuk mendorong pengembangan AI, dengan target skala industri inti AI mencapai 300 miliar yuan pada 2025. Langkah ini di harapkan mempertahankan pertumbuhan industri AI di Beijing lebih dari 10 persen dan berpotensi menjadi sumber inovasi AI dengan pengaruh global.
Provinsi dan kota lain di China juga aktif dalam memanfaatkan peluang pengembangan AI. Kota-kota seperti Guangdong, Shanghai, Jiangsu, Anhui, dan Sichuan telah bekerja sama erat dalam teknologi AI. Misalnya, Kota Shenzhen berencana membangun zona percontohan pengembangan inovasi nasional untuk AI.
Shanghai juga aktif mengembangkan ekologi inovasi model besar dalam industri AI. Misalnya, masih ada kesenjangan antara China dan negara-negara lain dalam hal algoritma dasar, perangkat keras, perangkat lunak utama, dan ekosistem AI secara keseluruhan.
China memiliki pasar yang luas untuk penerapan AI, namun masih lemah dalam hal teknologi dasar dan talenta, menurut Dai Qionghai, Ketua Asosiasi Kecerdasan Buatan China (CAAI) yang juga profesor di Universitas Tsinghua.
“Kita harus memperdalam pelatihan talenta AI dan penelitian dasar serta memperkuat inovasi orisinal dalam kebijakan, mekanisme, dan investasi,” ujarnya.
Para pakar AI menekankan pentingnya kerja sama antara komunitas ilmiah, industri, dan pemerintah untuk mempercepat pengembangan teknologi AI serta perubahan industri di masa depan. Hal ini termasuk peningkatan pelatihan talenta AI, penelitian dasar, inovasi kebijakan, mekanisme, dan investasi yang mendukung ekosistem AI yang lebih kuat.
“Sebagai teknologi strategis dalam teknologi perubahan industri, AI akan sangat mendorong teknologi digital dan ekonomi riil untuk membangun industri baru,” ujar Liu Qingfeng, Ketua iFlytek.
Dengan pasar yang luas untuk penerapan AI, China memiliki potensi besar untuk terus memimpin dalam pengembangan teknologi AI. Namun, di perlukan upaya bersama dari berbagai pihak untuk mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada dalam era kecerdasan buatan ini.