Perguruan Silat di Kubu Raya Protes Dugaan Intervensi KONI dalam Kepengurusan IPSI
Koordinator aksi, Jamaludin alias Doni Abarang menunjukan daftar hadir yang sah pada pelaksanaan Muskab IPSI Kubu Raya kepada wartawan. (Foto/Ist)
InspirasiKalbar, Kubu Raya – Puluhan perwakilan perguruan silat di Kabupaten Kubu Raya mendatangi kantor KONI di Jalan Arteri Supadio, Minggu (23/3), memprotes dugaan intervensi dalam kepengurusan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kubu Raya.
Mereka menilai ada campur tangan pihak tertentu dalam kepengurusan IPSI yang baru, yang di anggap tidak sesuai dengan mekanisme organisasi dan bisa menghambat perkembangan pencak silat di daerah itu.
Koordinator aksi, Doni Abarang, menegaskan pencak silat harus di kelola secara profesional tanpa tekanan dari pihak luar. “Kami meminta kejelasan dan menolak intervensi yang merusak persatuan dalam IPSI Kubu Raya,” ujarnya.
Menurut Doni, Musyawarah Kabupaten (Muskab) IPSI Kubu Raya telah berjalan sesuai aturan dan menghasilkan keputusan aklamasi memilih Zulkarnain sebagai Ketua Umum IPSI Kubu Raya.
Namun, setelah permohonan SK kepengurusan di ajukan, KONI Kubu Raya malah membatalkan surat rekomendasi yang sebelumnya di keluarkan. “KONI tidak boleh mengintervensi, biarkan kami mengembangkan sumber daya manusia bersama perguruan silat,” tegas Doni.
Dalam pertemuan mediasi antara IPSI dan KONI, koordinator bidang hukum IPSI, Aswan, memberikan tenggat waktu sepekan untuk menyelesaikan masalah ini. Jika tidak, massa mengancam akan menyegel kantor KONI Kubu Raya.
Wakil Ketua KONI Kubu Raya, Didi Binsar Sibarani, membantah adanya intervensi dan menyebut masalah ini hanya kesalahpahaman. Menurutnya, rekomendasi masih di proses karena ada pihak yang keberatan dengan hasil Muskab.
“KONI hanya sebagai mediator jika terjadi permasalahan, kami mencari solusi terbaik agar IPSI dan semua cabang olahraga semakin maju,” ujar Didi. Ia berharap polemik ini segera selesai melalui mediasi.
