Tips Mengatur Kelembapan Udara di Dalam Ruangan

Bisnis278 Dilihat

Image

Tingkat kelembapan udara yang tinggi dalam ruangan dapat berpotensi merugikan kesehatan penghuninya, terutama jika ventilasi udara yang kurang memadai menjadi penyebabnya. Kelembapan yang berlebihan bisa menyebabkan pertumbuhan jamur, yang dalam beberapa kasus dapat beracun.   

Dampak dari ruangan yang lembap meliputi masalah pernapasan, alergi, dan infeksi saluran pernapasan. Beberapa gejala yang mungkin muncul antara lain sulit bernapas, hidung gatal, mata berair, bersin, hingga sakit tenggorokan. Berikut adalah masalah yang timbul dari ruangan yang lembab: 

Masalah Pernapasan

Ruangan lembap seringkali menjadi tempat ideal bagi pertumbuhan jamur. Spora jamur yang terhirup dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan memicu masalah pernapasan, terutama pada individu yang memiliki penyakit pernapasan seperti asma.

Alergi

Lingkungan lembap mendukung perkembangan alergen seperti jamur dan tungau debu. Orang yang rentan terhadap alergi dapat mengalami gejala seperti hidung gatal, mata berair, bersin-bersin, dan lainnya.

Infeksi Saluran Pernapasan

Kelembapan yang tinggi dapat menciptakan kondisi yang mendukung pertumbuhan bakteri dan virus. Ini dapat meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan, terutama pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang melemah.

Kerusakan Material

Kelembapan dapat merusak struktur dan material bangunan seperti kayu, kertas, dan kain. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada furnitur, lantai, dan dinding.

Pertumbuhan Jamur Beracun

Beberapa jenis jamur yang tumbuh di lingkungan lembap dapat menghasilkan toksin yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Terpaparnya toksin ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, tergantung pada jenis jamur dan tingkat paparannya.

Sulit Bernapas

Udara lembap yang mengandung partikel-partikel seperti spora jamur dan alergen dapat membuat sulit bagi seseorang untuk bernapas dengan nyaman. Ini dapat memperburuk kondisi mereka yang memiliki gangguan pernapasan.

Untuk mengatasi kondisi ini, langkah-langkah ini dapat diambil untuk mengurangi kelembapan udara dalam ruangan.

1. Menambah Ventilasi Rumah

Dengan menambahkan ventilasi tambahan akan membuat udara dapat bersirkulasi dengan baik. Sirkulasi udara segar dari luar yang masuk terus menerus bisa membantu mengurangi pertumbuhan jamur pada ruangan. Selain itu juga, udara yang dihirup penghuni rumah akan lebih sehat.

Kamu dapat menghitung jumlah ventilasi yang tepat di setiap ruangan dengan mempertimbangkan luas ruangan di rumah kamu. Pemasangan ventilasi yang terlalu berlebihan juga tidak baik untuk kondisi ruangan di dalam rumah kamu.

2. Meletakkan Silica Gel di Sudut Ruangan yang Punya Kelembapan Tinggi

Silica gel dapat berfungsi alat penyerap lembap yang cukup ekonomis karena dijual dengan harga murah di pasaran. Selain murah, silica gel juga mudah kamu temukan di toko-toko terdekat. Silica gel biasa berbentuk butiran-butiran kecil yang bisa letakkan di tiap sudut-sudut ruangan yang paling lembap.

3. Gunakan Cat Dinding Anti lembap

Kini cat dinding yang dijual di pasaran memiliki banyak inovasi terbaru. Tak hanya sekedar untuk mempercantik rumah. Tapi saat ini juga memiliki kegunaan lain sebagai cat anti lembap. Sehingga bisa membantu menjaga tingkat kelembapan di dalam rumah.Terutama pada dinding rumah.

4. Meletakkan Tanaman Penyerap Udara lembap di Dalam Ruangan

Beberapa jenis tanaman yang diletakkan di dalam ruangan dapat membantu mengurangi udara lembap. Pori-pori, akar, dan daun dari tanaman tersebut akan menyerap polutan dan juga mengendalikan kelembapan pada ruangan tersebut. Selain dapat menyerap udara lembap, tanaman tersebut juga dapat mempercantik dan memberikan kesan alami pada ruangan.

Beberapa tanaman yang terbukti ampuh untuk mengurangi kelembapan yaitu ada ivy, chamomile dan spat film. Bunga ivy sangat cocok diletakkan di ruang tamu yang lembap karena tampilannya yang indah.

Sedangkan untuk tanaman chamomile juga dapat membantu kamu merilekskan pikiran.Tanaman ini sangat cocok diletakkan di jendela kamar mandi dan dapur karena merupakan ruangan yang rawan lembap.

5. Gunakan Dehumidifier

Kamu juga dapat memanfaatkan pembersih mengurangi kelembapan pada ruangan seperti dehumidifier. Alat ini merupakan perangkat elektronik yang berguna untuk menghilangkan udara yang lembap atau dapat juga dikatakan sebagai alat penyerap air dan menghasilkan udara yang lebih sehat. Dengan alat tersebut kamu dapat terhindar dari alergi dan gangguan kesehatan lainnya.

6. Memasang Hygrometer pada Ruangan

Untuk mengetahui tingkat kelembapan pada suatu ruangan, kamu dapat memasang hygrometer di rumah. Dengan mengetahui tingkat kelembapan di suatu ruangan. Kamu dapat lebih mudah mengontrol dan menjaga agar kelembapan sesuai standar yaitu sekitar 40 hingga 60 persen. Selain itu dengan memasang hygrometer kamu bisa lebih hemat biaya karena dapat mengontrol penggunaan dehumidifier, AC, dan alat pemanas sesuai dengan kebutuhan.

Dengan menerapkan langkah-langkah dari Courtina ini, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan nyaman di dalam rumah.