Yuka Kawasan Menantang yang Potensial Untuk Sentra Ekonomi

InspirasiKalbar, Pontianak- “Kota Pontianak itu salah satu kota di Indonesia yang emerging. Jadi ada perubahan yang sangat besar dalam 10–15 tahun terakhir di Kota Pontianak, terutama dari orang-orang muda. Jadi kita mencari kota-kota yang kita anggap bisa menjadi hotspot dari Indonesia, sebagai contoh Kota Pontianak,” kata Direktur Ashoka Regional Asia Tenggara, Nani Zulminarni dalam acara talkshow “Gerakan Pembaharu Pontianak: Merajut Aksi Kolektif di Kampung Yuka” digelar sebagai bagian dari Pelatihan Penggerak Kawasan Yuka Gerakan Pembaharu di Pontianak yang dilaksanakan selama tiga hari.
Kawasan Yuka merupakan salah satu tempat yang ada di Pontianak. Sudah lama kawasan ini menjadi lokasi aktivitas pemberdayaan yang di jalankan PEKKA.
Tolak Gaji DPR RI, Mahasiswa Kalbar Gelar Aksi dengan Lima Tuntutan
Menurut Nani, Yuka adalah kawasan yang cukup kompleks, menantang tetapi potensial. Yuka bisa menjadi sentra ekonomi, sosial, budaya dengan keragaman kultur.
Ashoka menargetkan terbentuknya core team penggerak Yuka yang solid dan terkoneksi dengan berbagai sistem dari pemerintahan hingga swasta dalam jangka waktu dua tahun.
Mendorong perubahan sosial
Nani mengungkapkan dua tahun waktu yang singkat untuk mendorong perubahan sosial, sehingga membutuhkan tim yang solid dan terkoneksi. Jika dalam dua tahun target belum tercapai maka di anggap gagal.
“Visioningnya itu harus dari mereka. Misalnya, Yuka di kenal sebagai tempat drifting, itu sebetulnya potensi besar kalau di kelola.
Di Jepang, Amerika, dan negara besar lainnya drifting itu budaya wisata. Kalau Yuka bisa mengelola ini dan di kaitkan dengan alamnya, saya rasa dahsyat banget,” pungkas Nani.
https://inspirasikalbar.com/polisi-melindungi-wartawan/
Ashoka berupaya mendorong masyarakat Yuka agar bisa menjadi kawasan sentra ekonomi, sosial, budaya dan keberagaman kultur dengan pembelajaran dasar kerja tim, pemetaan masalah, dan penyusunan visi bersama.
Nani menegaskan ada tiga hal penting yang harus dilakukan agar kawasan Yuka bisa seperti yang dirargetkan. “ Yang pertama, perubahan sikap masyarakat untuk lebih mengedepankan empati. Kedua, kemampuan masyarakat untuk berkolaborasi dan ketiga, kita ingin melihat di Yuka lahir inovasi-inovasi sosial, entrepreneurial yang sifatnya memenuhi livelihood dan juga peradaban. Jika tiga hal ini terjadi maka dampak ekonominya akan kelihatan,” tegasnya.(Jga)