Menaker Tekankan Pentingnya Kearifan Lokal dalam Relasi Industrial

Foto : Sambuatan Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli
Inspirasikalbar, Jakarta – Menteri Ketenagakerjaan RI, Yassierli, menyoroti pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal dalam membangun hubungan industrial di dunia kerja.
Ia menilai, relasi antara pihak manajemen dan pekerja tidak cukup hanya mengandalkan pendekatan administratif, melainkan perlu di topang oleh semangat gotong royong, kekeluargaan, serta prinsip musyawarah mufakat.
“Relasi industrial itu tidak cukup hanya berdasarkan aturan administrasi. Lebih dari itu, perlu di bangun nilai-nilai, semangat kebersamaan, dan komitmen kolektif,” ujar Yassierli saat menjadi pembicara dalam kegiatan Leader’s Talk yang di gelar oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) di Jakarta, Kamis (3/7/2025).
Ia mengingatkan bahwa pendekatan kerja yang terlalu teknis dan birokratis kerap menciptakan jarak antara pengusaha dan pekerja, terutama terkait isu kesejahteraan. Karena itu, Yassierli mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk menjadikan nilai-nilai budaya lokal sebagai landasan dalam menjalin relasi industrial yang sehat dan adil.
“Kita seringkali melupakan satu bagian penting dalam pembangunan, yaitu kearifan lokal. Padahal, nilai-nilai seperti gotong royong, rasa kekeluargaan, dan musyawarah itu adalah perekat yang menguatkan identitas kita sebagai bangsa. Itu bukan sekadar jargon, tapi cerminan karakter bangsa Indonesia,” tegasnya.
Perusahaan Berbasis Aplikasi
Lebih lanjut, Yassierli juga menyoroti pentingnya membangun rasa kepedulian sosial di lingkungan kerja. Salah satu contoh yang ia sebutkan adalah dorongan kepada perusahaan berbasis aplikasi untuk memberikan bonus hari raya kepada para pengemudi dan kurir daring, meskipun hal tersebut belum di atur dalam regulasi formal.
“Ini soal empati, bukan sekadar aturan. Seperti saya sendiri, kepada asisten rumah tangga di rumah, saya tetap memberikan THR sebagai bentuk penghargaan atas kerja keras mereka, bukan karena di wajibkan aturan,” jelasnya.
Dalam forum yang di hadiri oleh jajaran pimpinan serta perwakilan pekerja PT KAI itu, Yassierli mengajak seluruh pihak untuk menyatukan visi demi kemajuan bangsa, melalui kerja sama yang harmonis di lingkungan perusahaan.
“Tujuan utama perusahaan harus mengarah pada satu visi besar, yakni kontribusi nyata terhadap pembangunan bangsa. Maka, penyelarasan visi antara manajemen dan pekerja menjadi sangat penting demi mewujudkan relasi kerja yang adil dan selaras,” pungkasnya.
Sumber: Biro Humas Kementerian Ketenagakerjaan