Pengalaman Pahit Memacu Emie Untuk Berprestasi

Oleh: Siti Nurhayati
Inspirasikalbar_Menjadi seorang ibu rumah tangga adalah pekerjaan yang penuh tantangan. Tetapi bagaimana jika seorang ibu ingin berkarya dan berprestasi di bidang lain? Emie seorang ibu rumah tangga yang tertantang untuk membuktikan bahwa hal tersebut bukanlah hal mustahil. Dengan niat yang kuat dan dukungan keluarga, ia berhasil menyeimbangkan rutinitas rumah tangga, atlet panahan dan penulis novel.
Dari Diremehkan Menjadi Motivasi Berkarya
Perjalanan hidup Emie tidak selalu mulus. Pernah merasakan diremehkan dan diabaikan orang lain, ia memilih untuk menjadikan pengalaman pahit tersebut sebagai bahan bakar semangat. “Saya membalas dengan karya dan prestasi, bukan sekadar kata-kata,” ujarnya.
Sikap ini sejalan dengan penelitian di bidang psikologi sosial yang menegaskan bahwa pengalaman negatif dapat menjadi motivasi sumber kekuatan jika dikelola dengan positif (Handayani, 2019). Pengalaman tersebut membentuk keteguhan hatinya dalam menghadapi berbagai peran dan tanggung jawab dalam rumah tangga maupun kehidupan pribadi.
Niat dan Suasana Hati: Kunci Semangat Produktif
Menurut Emie, menjaga niat agar tetap murni dan suasana hati yang bahagia adalah faktor utama agar semangat tidak luntur dalam menjalani banyak aktivitas. “Kalau hati bahagia, pekerjaan terasa ringan dan menyenangkan,” katanya.
Penelitian psikologi keluarga Indonesia mendukung hal ini, menyatakan bahwa kestabilan emosi ibu rumah tangga sangat berpengaruh pada produktivitas dan daya tahan menjalani peran ganda (Sari, 2021).
Manajemen Waktu yang Disiplin dalam Menjalankan Peran
Menjadi ibu rumah tangga sekaligus atlet dan penulis membutuhkan manajemen waktu yang sangat baik. Emie membagi waktunya dengan sangat disiplin.
“Pagi saya isi dengan mengurus rumah dan berjualan di warung, sambil menyempatkan waktu menulis novel. Akhir pekan saya gunakan untuk latihan panahan dan olahraga lari,” ujarnya.
Disiplin dalam pembagian waktu membantu menjaga keseimbangan antara tanggung jawab dan kegiatan pribadi, sesuai teori psikologi pengembangan diri (Wijaya, 2020).
https://inspirasikalbar.com/kapolsek-suhaid-sosialisasikan-bahaya-peti-di-sungai-batang/
Dukungan Keluarga: Pilar Utama Kesuksesan
Dukungan dari suami dan anak-anak menjadi fondasi kuat bagi keberhasilan Emie. Keluarga selalu memberikan semangat, serta masukan dan kritik membangun.
“Kami selalu luangkan waktu untuk mendengarkan cerita dan bercanda bersama. Liburan keluarga juga jadi momen memperkuat kebersamaan,” tuturnya.
Komunikasi efektif dan keharmonisan keluarga sangat berpengaruh untuk membantu perempuan menghadapi beban peran ganda (Putri & Rahman, 2023).
https://inspirasikalbar.com/pemuda-dayak-kalbar-apresiasi-tegasnya-sikap-lasarus-tolak-transmigrasi/
Memberi Kebebasan Anak Agar Mandiri
Membimbing anak-anak, Emie sangat percaya memberikan kebebasan memilih dan menentukan cita-cita sendiri sangat penting.
“Anak-anak saya biarkan mencoba dan mengambil keputusan sendiri agar mereka belajar pengalaman hidup,” jelasnya.
Hal ini sesuai dengan prinsip pola asuh modern yang mendorong eksplorasi kebebasan dan kemandirian anak (Susanto, 2018).
Melepas Penat dengan Cara Sederhana
Meski kesibukan berat, Emie tidak lupa merawat diri dengan hal-hal sederhana seperti menikmati es krim, cokelat, menonton acara favorit, serta berbelanja.
“Ini jadi cara saya menjaga keseimbangan mental dan tubuh agar tetap sehat dan semangat,” ujarnya.
Menjaga self-care sangat penting untuk produktivitas dan kesehatan mental menurut riset terbaru (Nugroho, 2022).
https://inspirasikalbar.com/pemuda-dayak-kalbar-apresiasi-tegasnya-sikap-lasarus-tolak-transmigrasi/
Tantangan Teknologi dan Solusi Bersahabat
Menghadapi era digital, ia mengaku belum sepenuhnya menguasai teknologi dan kerap meminta bantuan dari teman saat menghadapi kesulitan.
Fenomena ini umum dialami oleh banyak ibu rumah tangga yang berusaha mengadaptasi kemajuan teknologi demi efisiensi hidup (Kurniawan, 2020).
Strategi Mengatasi Stres dan Rasa Putus Asa
Saat mengalami penat dan rasa putus asa, Ibu Emie memilih membalasnya dengan tindakan positif dan mengelola emosi secara matang.
“Saya tidak membalas negatif dengan kata-kata, tapi dengan perbuatan yang lebih baik,” kata dia.
Strategi tersebut sesuai dengan pendekatan psikologi stres yang efektif dalam menghadapi konflik (Yuliani, 2019).
Pesan Inspiratif untuk Ibu-Ibu di Luar Sana
Pengalaman hidup Emie yang penuh perjuangan memberikan motivasi kepada ibu-ibu lainnya untuk terus berjuang dan berprestasi.
“Jangan takut gagal dan teruslah belajar. Bangkitlah walaupun sudah jatuh berkali-kali. Teruslah berjalan meski tertatih-tatih,” pesan penuh semangat darinya.
Kisah Emie membuktikan bahwa dengan niat kuat, disiplin waktu, dukungan keluarga, dan pengelolaan mental yang baik, seorang ibu bisa menjalankan peran ganda dengan produktif dan berprestasi. Lebih dari itu, perjalanan ini adalah sumber inspirasi bagi banyak perempuan agar terus berjuang, meraih mimpi, dan menjaga keharmonisan keluarga di era modern.