HCCI Ditemukan 52 Propaganda Negatif Disebarkan Melalui Medsos saat Pilkada

FGD Pasca Pilkada

Berita, Nasional21 Dilihat

InspirasiKalbar, Pontianak – Pasca Pilkada serentak 2024, IJTI Kalbar bersama Hoax Crisis Center Indonesia (HCCI) menggelar Focus Group Discussion (FGD), bertajuk “peran aktif jurnalis untuk hasil pilkada adil dan berkualitas” ini diikuti puluhan jurnalis di Kalbar di Kopi klani Pontianak, Sabtu 7 Desember 2024.

Ketua HCCI sekaligus wakil Ketua Komisi Informasi Kalbar, Reinardo Sinaga, mengatakan, berdasarkan data HCCI, pada Pilkada Kalbar terdapat 52 propaganda negatif yang di sebarkan melalui media sosial Facebook dan Tiktok, di duga propaganda negatif itu disebar oleh buzer dari pasangan calon pasangan calon tertentu yang diduga ingin menjatuhkan pasangan lain.

“Kita melihat banyak sekali pasangan calon saling serang dengan berbagai latar belakang dan perilaku yang kerap dilakukan pasangan calon tertentu,” kata Reinardo Sinaga.

Kendati begitu banyak Propaganda negatif, Reinardo Sinaga mengapresiasi jurnalis yang  tidak terpancing memberitakan hal itu, sehingga polemik sosial media yang memanas hanya terjadi di sosial media saja.

“Berikan apresiasi yang setinggi-tingginya untuk jurnalis Kalbar yang tidak turut memberitakan apa yang telah di sebar oleh buzzer untuk menjatuhkan salah satu paslon,” jelasnya.

Reinardo melihat selama Pemilu 2024 ini, Hoax hingga ujaran kebencian bisa di minimalisir melalui pemberitaan yang telah terverifikasi, dan proses inilah yang harus dijaga oleh seluruh Jurnalis dan harus di pandang perlu oleh KPU dan Bawaslu sebagai penyelenggara dan pengawas pemilu,

“Hal ini penting karena tanpa peran jurnalis, tentu akan berseliweran berita bohong yang dapat merusak pesta demokrasi yang akan berlangsung nanti kedepanya,” imbuhnya.

Sementara itu Ketua IJTI Kalbar Yuniardi menambahkan, jika pihaknya turut menyambut baik pilkada kalbar yang saat ini berjalan dengan baik tanpa adanya isu-isu yang memecah belah silaturahmi masyarakat.

“Ini merupakan kerjasama semua pihak yang menjaga pilkada tetap adem ayem,” paparnya.

FGD ini sendiri di tutup dengan deklarasi dari puluhan peserta yang menyatakan siap mencegah penyebaran berita hoax dengan senantiasa mengedepankan profesionalitas dan etika jurnalis.