Ketua IKBM Kalbar Tegaskan Komitmen Jaga Harmoni Antar-Etnis dan Dukung Pembangunan Daerah

Ketua IKBM Kalbar

Ketua Ikatan Keluarga Besar Madura (IKBM) Kalimantan Barat, Sukiryanto saat di wawancara wartawan usai Pelantikan. (Foto/Ist)

InspirasiKalbar, Pontianak – Ketua Ikatan Keluarga Besar Madura (IKBM) Kalimantan Barat, Sukiryanto, menyampaikan komitmen penuh organisasinya untuk mendukung program-program pemerintah, khususnya dalam menjaga ketertiban, keamanan, dan kerukunan antar-etnis di Kalbar.

Ia menyampaikan hal ini usai pelantikan pengurus IKBM Kalbar periode 2025–2030 oleh Gubernur Kalbar, Ria Norsan, di Pendopo Gubernur Kalbar, Kamis (24/4/2025).

Sukiryanto menegaskan bahwa IKBM akan terus menjaga nilai-nilai kebersamaan di tengah keberagaman Kalimantan Barat yang dihuni oleh 24 etnis. Ia mengajak seluruh ketua etnis yang tergabung dalam perkumpulan Merah Putih untuk saling menjaga dan membina hubungan yang harmonis.

“Kalau soal pembangunan, kami siap mendukung penuh Gubernur. Harapan ke depan, semua pihak tetap fokus pada kinerja masing-masing dan bersama-sama mendorong kemajuan Kalimantan Barat,” ujar Sukiryanto.

Selain itu, Sukiryanto juga menyoroti pentingnya perhatian pemerintah terhadap Rumah Adat, rumah budaya Madura yang ia bangun bersama komunitas. Rumah Adat telah berdiri selama 11 tahun dan menjadi wadah pelestarian budaya Madura di Kalimantan Barat.

“Kami tidak menuntut pembangunan baru. Cukup beri perhatian pada yang sudah ada. Ini kali pertama kami adakan acara sebesar ini, dan Alhamdulillah, Pak Gubernur bersedia memberi dukungan,” jelasnya.

Ia menjelaskan bahwa tanah tempat berdirinya rumah budaya itu merupakan hibah pribadinya. Fasilitas seperti lahan parkir, perpustakaan, dan perlengkapan lain masih membutuhkan dukungan tambahan dari pemerintah maupun BUMN.

IKBM juga tengah mengkaji pengembangan rumah budaya sebagai pusat kuliner khas etnis Madura dan etnis lain yang tergabung dalam Perkumpulan Merah Putih. Mereka berharap program ini mendapat perhatian lebih dari instansi pemerintah dan perusahaan-perusahaan negara.

“Kalau ada persoalan di Kalbar, kita duduk bersama. Kita hadir bukan untuk memecah, tapi memperkuat,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *