Ketua Rella Evaluasi Debat Putaran Pertama Pilgub Kalbar 2024

Evaluasi Debat Pertama

Nasional, Politik476 Dilihat

InspirasiKalbar, Pontianak – Ketua Relawan Lasarus untuk NKRI (Norsan-Krisantus), Iin Irwansyah, memberikan evaluasi pasca debat putaran pertama Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat yang di gelar oleh KPU Kalbar pada Rabu malam, 23 Oktober 2024.

Menurutnya, terdapat beberapa catatan yang layak untuk di kritisi, khususnya terkait materi dan jalannya debat.

Pertama, ia menyoroti pertanyaan-pertanyaan dari panelis yang dianggap terlalu berfokus pada wilayah regulasi dan kewenangan yang sebenarnya sudah diatur oleh pemerintah pusat.

Misalnya, terkait kebijakan moneter dan keuangan yang berada di luar wewenang daerah, serta tata kelola perbankan. “Dalam hal kebijakan keuangan, termasuk perbankan, itu masih tanggung jawab pusat,” kata Alumni Fisip Untan tersebut.

Selain itu, dalam konteks pertanian, Iin menekankan bahwa pengelolaan lahan oleh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di batasi hanya pada lahan seluas 100 hektar.

“Di atas itu, khususnya yang berkaitan dengan Hak Guna Usaha (HGU), adalah kewenangan pemerintah pusat,” tambahnya, merujuk pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014.

Dalam sektor pertambangan, ia juga mengingatkan bahwa izin dan pengelolaan tambang sepenuhnya menjadi wewenang pemerintah pusat, sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Mengenai penyampaian visi dan misi pasangan calon, ia mengklaim Paslon nomor 2 (NKRI) sebagai yang paling realistis, terukur, dan terarah dalam program-program yang mereka sampaikan.

“Kami melihat Paslon 2 menyampaikan program-program yang sangat realistis dan terarah,” klaimnya.

Di sisi lain, ia mengkritik Paslon nomor 1 yang lebih banyak menyampaikan capaian selama masa jabatannya sebagai Gubernur.

“Di debat ini, dia hadir sebagai calon gubernur, bukan untuk melaporkan capaian masa lalu, tetapi untuk menyampaikan terobosan dan program baru jika terpilih kembali,” ujarnya.

Sementara itu, terkait Paslon nomor 3, ia menilai jawaban-jawaban yang di berikan terlalu normatif dan tidak menawarkan terobosan baru.

“Jawaban mereka normatif dan tidak menunjukkan terobosan baru yang relevan dengan wewenang seorang gubernur,” jelasnya.

Ia berharap pada debat putaran kedua, yang akan di gelar pada 5 November di Singkawang, para calon dapat lebih realistis dan fokus pada kebijakan yang sesuai dengan kewenangan mereka sebagai kepala daerah.

“Kami berharap ide-ide dan gagasan yang lebih terukur dan realistis akan muncul di debat berikutnya,” tutupnya.

Sebagai penutup, Iin Irwansyah menegaskan keyakinannya bahwa Paslon NKRI akan membawa perubahan positif bagi Kalimantan Barat.

“Kami yakin NKRI adalah calon yang akan membawa Kalbar ke arah yang lebih baik, menuju Indonesia Emas 2045,” tandasnya.