InspirasiKalbar, Pontianak – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Barat sukses menggelar debat publik pertama pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat 2024 pada Rabu malam (23/10) di Qubu Resort, Kubu Raya.
Debat yang disiarkan langsung oleh TVRI Kalbar ini mengangkat tema utama “Pembangunan Infrastruktur untuk Meningkatkan Pelayanan kepada Masyarakat, Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Ramah Lingkungan, serta Menyelesaikan Persoalan Daerah.”
Debat yang berlangsung selama tiga jam tersebut dibagi menjadi enam segmen, memberikan kesempatan kepada setiap pasangan calon untuk memaparkan visi, misi, dan program yang mereka tawarkan.
Tema besar dalam debat ini dipecah menjadi enam subtema penting, termasuk pembangunan infrastruktur yang berkualitas, pelayanan publik yang inklusif, pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, hingga kebijakan ekonomi daerah.
Dalam sambutannya, Ketua KPU Kalbar, Muhammad Syarifuddin Budi, mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara debat ini.
“Debat ini bukan hanya ajang kontestasi, tetapi juga kesempatan bagi para calon untuk menjelaskan ide dan gagasan mereka kepada masyarakat Kalimantan Barat. Kami harapkan masyarakat bisa menyaksikan dan mengambil keputusan yang tepat pada hari pemungutan suara, 27 November 2024,” ujarnya.
Panelis Debat: Akademisi Ternama Kalbar
Pertanyaan dalam debat ini dirumuskan oleh lima panelis yang merupakan akademisi dari berbagai bidang di Universitas Tanjungpura Pontianak dan IAIN Pontianak. Mereka adalah Dr. Meiran Panggabean (Ekonomi Kependudukan), Prof. Dr. Martoyo (Administrasi Publik), Prof. Dr. H. Zainuddin (Agama dan Lintas Budaya), Dr. Yarlina Yacoub (Ekonomi Pembangunan dan Keuangan Daerah), serta Dr. Erni Panca Kurniasih (Ekonomi Makro dan Regional). Kehadiran para panelis ini menambah bobot perdebatan yang terjadi antara para calon.
Format Debat: Pertarungan Gagasan yang Seru
Debat ini terbagi dalam enam segmen, dimulai dengan pemaparan visi dan misi dari setiap pasangan calon. Pada segmen kedua dan ketiga, calon gubernur dan wakil gubernur diminta menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan subtema yang dipilih oleh panelis. Mereka kemudian saling menanggapi dengan durasi yang telah ditentukan.
Pada segmen keempat dan kelima, perdebatan semakin memanas ketika pasangan calon saling bertanya dan menanggapi argumen lawan. Debat ini diakhiri dengan pernyataan penutup dari masing-masing pasangan calon, memberikan kesempatan bagi mereka untuk merangkum visi mereka kepada pemirsa.
Apresiasi untuk Pihak yang Terlibat
KPU Provinsi Kalimantan Barat juga memberikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam kesuksesan debat ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Forkopimda, Bawaslu Provinsi, pimpinan instansi, perguruan tinggi, tokoh masyarakat, pemuka agama, serta awak media yang turut hadir dan mendukung jalannya acara.
“Terima kasih juga kami sampaikan kepada Kapolda Kalbar, Pangdam XII Tanjungpura, dan seluruh tim keamanan yang telah menjaga ketertiban selama debat berlangsung,” ujar Muhammad Syarifuddin.
Sementara itu, Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Kalbar, Kartono Nuryadi, menyampaikan permohonan maaf atas kekurangan dalam penyelenggaraan.
Ia berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan dalam debat berikutnya yang akan digelar pada 5 November 2024 di Swiss-Belinn Singkawang.
Debat publik pertama ini memberikan wawasan yang lebih mendalam bagi pemilih di Kalimantan Barat, membantu mereka dalam menentukan pilihan terbaik untuk masa depan provinsi.