Inspirasikalbar,Kayong Utara — Lembaga Simpang Mandiri (LSM) bersama Sanggar Simpang Betuah (SSB) sukses menggelar pementasan sekaligus peluncuran bedah buku Musik Tradisi Semah Laut di Biva Café, Sukadana, pada Kamis (03/10).
Kegiatan ini bertujuan untuk menyelamatkan warisan budaya tak benda, khususnya musik ritual Semah Laut, yang memiliki sejarah penting bagi masyarakat Kayong Utara.
Muhammad Reza, ketua pelaksana acara, menekankan pentingnya upaya ini sebagai langkah konkret dalam merawat kekayaan budaya lokal.
“Kami ingin menghidupkan kembali musik permainan laut, atau dalam bahasa ritualnya di sebut Semah Laut,” ungkap Reza.
Selain pementasan, acara ini juga di isi dengan peluncuran buku dan film dokumenter yang menyajikan sejarah Semah Laut.
Di harapkan, ini dapat menjadi sarana edukasi bagi generasi muda, sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya ini ke tingkat nasional.
Miftahul Huda, pegiat sejarah sekaligus ketua LSM, menambahkan bahwa acara ini melibatkan kolaborasi seniman, sejarawan, dan budayawan lokal.
“Kami mengemas warisan ini dalam bentuk buku dan dokumenter agar lebih mudah di akses, terutama oleh generasi muda.”
Sementara itu, Hasanan, Kepala Desa Rantau Panjang, berpesan kepada generasi muda untuk tidak apatis terhadap sejarah dan budaya lokal.
“Kita sebagai pewaris wajib melestarikan adat dan budaya, karena tanpa leluhur kita, kita bukan apa-apa,” ujarnya.
Kegiatan ini di hadiri oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kayong Utara, serta berbagai narasumber dari kalangan pendidik dan budayawan setempat.