Pemkab Kubu Raya Gencarkan Penghijauan Tekan Emisi Gas Rumah Kaca

Bupati Kabupaten Kubu Raya, Sujiwo
Inspirasikalbar, KUBU RAYA – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya terus menggencarkan gerakan penghijauan di berbagai wilayah sebagai upaya nyata menekan emisi gas rumah kaca (GRK) dan menjaga keseimbangan ekosistem lingkungan.
Langkah ini juga menjadi bagian dari komitmen daerah dalam mendukung program nasional pengurangan emisi karbon hingga 41 persen pada 2030.
Kegiatan penghijauan terbaru digelar di Jalan Sungai Raya Dalam, Kecamatan Sungai Raya, dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari organisasi kemasyarakatan, komunitas lingkungan, pelajar, hingga aparatur pemerintah daerah.
Bupati Kubu Raya Sujiwo menjelaskan bahwa penghijauan tidak sekadar memperindah lingkungan, tetapi memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan alam dan keberlanjutan hidup manusia.
“Penanaman pohon menjadi langkah konkret untuk menjaga keseimbangan alam, karena pohon menghasilkan oksigen, menyerap air, serta menetralisir gas rumah kaca. Dengan cara ini, kita membantu bumi tetap sehat untuk generasi yang akan datang,” ujarnya saat kegiatan penanaman pohon, sebagaimana di kutip dari Antara Kalbar, Sabtu (2/11/2025).
Menanam pohon perlu di jadikan gaya hidup
Menurutnya, gerakan menanam pohon perlu di jadikan gaya hidup masyarakat, bukan hanya kegiatan seremonial. Ia mengajak warga untuk memanfaatkan lahan pekarangan rumah dengan tanaman produktif seperti pepaya, pisang, atau sayur-mayur, yang tak hanya bermanfaat untuk pangan, tetapi juga berdampak positif bagi lingkungan.
“Kalau setiap rumah menanam satu atau dua pohon, dalam waktu singkat lingkungan kita akan jauh lebih hijau. Ini bukan hanya soal estetika, tapi tanggung jawab moral terhadap alam,” tegas Sujiwo.
Ia juga mengapresiasi semangat kolaborasi masyarakat, organisasi lingkungan, dan kelompok pemuda yang turut serta dalam kegiatan tersebut. “Saya bangga karena kegiatan ini tumbuh dari kesadaran bersama. Mereka tidak hanya menanam pohon, tapi juga menanam kepedulian terhadap masa depan bumi,” tambahnya.
Pemerintah Kabupaten Kubu Raya menargetkan gerakan penghijauan ini dilakukan secara berkelanjutan di setiap kecamatan, termasuk di daerah-daerah yang rawan abrasi dan kekeringan. Program tersebut juga sejalan dengan kebijakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang mendorong peningkatan serapan karbon melalui rehabilitasi hutan dan lahan kritis.
Data KLHK tahun 2022 mencatat total emisi gas rumah kaca nasional mencapai sekitar 1,22 miliar ton CO₂e, dengan sektor kehutanan dan kebakaran gambut menyumbang sekitar 221 juta ton CO₂e. Melalui gerakan penghijauan, pemerintah berupaya menekan angka tersebut secara signifikan.
Sujiwo menegaskan, upaya mitigasi perubahan iklim melalui penghijauan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Ia berharap kesadaran lingkungan terus tumbuh di semua lapisan masyarakat Kubu Raya.
“Kita tidak bisa hanya mengandalkan program pemerintah. Harus ada partisipasi nyata dari masyarakat, karena keberhasilan menekan emisi karbon ini bergantung pada kepedulian kita bersama,” pungkasnya.
Dengan langkah nyata seperti ini, Kubu Raya menegaskan komitmennya menjadi salah satu daerah di Kalimantan Barat yang serius dalam menangani perubahan iklim melalui pelestarian lingkungan dan penghijauan berkelanjutan.
