InspirasiKalbar, Kubu Raya – Penjabat Bupati Kubu Raya, Syarif Kamaruzaman, menyatakan bahwa sebagai daerah pesisir, kondisi geografis Kabupaten Kubu Raya memberikan tantangan tersendiri terutama dalam upaya menurunkan angka stunting.
“Kubu Raya masih memiliki angka stunting yang cukup tinggi. Oleh karena itu, ada upaya-upaya yang harus kita lakukan,” jelas Syarif Kamaruzaman saat menghadiri kegiatan Gerakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2024 di Posyandu Griya Mekar Delima, Kompleks Griya Husada, Desa Sungai Raya Dalam, Kecamatan Sungai Raya, Kamis (13/6/2024).
Untuk mengatasi stunting, Kamaruzaman menyebut perlunya memberikan pemahaman yang cukup serta sosialisasi dan edukasi yang berkelanjutan. Hal ini dapat dilakukan secara masif melalui program-program yang melibatkan dasawisma, posyandu, perangkat desa, kecamatan, hingga kabupaten.
“Kita terus mendorong ini melalui pendataan yang valid agar angka stunting di Kubu Raya bisa turun,” ujarnya.
Dia menjelaskan, stunting juga terkait erat dengan status kesehatan ibu pada saat hamil dan masa sesudah hamil.
Oleh karena itu, deteksi dini masalah kesehatan pada calon pengantin, ibu hamil, dan balita diharapkan dapat menjadi langkah penapisan pertama di tingkat masyarakat yang dilaksanakan melalui posyandu.
“Saat ini ada 501 posyandu di Kabupaten Kubu Raya yang telah dilengkapi dengan alat antropometri terstandar dan 21 puskesmas telah memiliki alat USG. Saya berharap masyarakat aktif mendatangi fasilitas kesehatan yang telah disediakan oleh pemerintah daerah,” harapnya.
Kamaruzaman menambahkan, Gerakan Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting dilakukan bersama lintas sektor dan lintas program di tingkat kabupaten hingga desa.
“Dengan tujuan untuk menyisir seluruh sasaran dan melakukan intervensi sesuai standar. Gerakan ini dimulai dari pendataan, pendampingan, penimbangan, pengukuran, edukasi, validasi, dan intervensi bagi calon pengantin, ibu hamil, dan balita,” pungkasnya. (RED)