Inspirasikalbar, Singkawang-Pengurus sekaligus pelatih Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Kota Singkawang, Yudhi Rachmad, menyuarakan kekecewaannya terhadap ISSI Kalimantan Barat.
Yudhi menduga ISSI Kalbar melakukan kecurangan dalam seleksi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 yang akan berlangsung pada September mendatang.
Yudhi menjelaskan, berdasarkan surat panggilan dari ISSI Kalbar untuk seleksi PON, ada empat tes yang harus di ikuti: tes fisik di KONI Provinsi, tes IRR di Jalan Raya Anjungan, tes ITT di Tayan, dan IRR di daerah Tayan.
Total atlet sepeda dari Kalbar yang akan mengikuti PON adalah empat orang, terdiri dari tiga laki-laki dan satu perempuan.
Menurut perhitungan ISSI Singkawang, hasil dari keempat tes menunjukkan bahwa atlet mereka, lolos dan termasuk dalam empat atlet yang akan berangkat ke PON. Namun, setelah menunggu seminggu, hasil tes dari ISSI Kalbar belum juga keluar.
ISSI Singkawang kemudian menanyakan hasil tersebut, dan tiba-tiba surat dari ISSI Kalbar berubah, menyatakan bahwa ada lima tes yang harus di ikuti. Perubahan ini menyebabkan atletnya tidak lolos seleksi.
“Kami menerima surat dari ISSI Kalbar yang menyatakan ada lima tes. Padahal, dari empat tes, kami lolos urutan ketiga. Tiba-tiba menjadi lima tes dengan salah satu tes tambahan adalah kejuaraan ISSI Pontianak. Ini tidak adil dan tidak ada pemberitahuan sebelumnya dari ISSI Kalbar,” ujar Yudhi dengan geram.
Yudhi kemudian mengirim surat protes melalui KONI Singkawang, yang di teruskan ke KONI Kalbar dan PB ISSI pusat.
Dia berharap pihak KONI Kalbar memanggil pengurus ISSI Kalbar terkait masalah ini, karena kasus serupa bukanlah yang pertama kali terjadi. Menurutnya, beberapa tahun sebelumnya, banyak atlet berprestasi yang di rugikan dalam seleksi PON.
“Tentu kami meminta KONI untuk memanggil ISSI Kalbar. Masalah ini selalu berulang di dunia sepeda. Kami berharap ada pertemuan dengan semua pihak duduk bersama agar fair, tanpa ada keputusan sepihak,” tegas Yudhi.
Dikky Wahyudi, atlet sepeda dari Singkawang, juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap keputusan ISSI Kalbar. Dia merasa telah mengikuti tes sesuai surat yang menyatakan ada empat tes.
“Hasil akhirnya janggal, ada lima tes padahal jelas di surat hanya empat tes. Dari empat tes, saya berhasil menempati posisi tiga, tapi tiba-tiba ada tes kelima dan posisi saya jadi kelima, sementara yang di ambil hanya empat orang,” ungkapnya.
Dikky berharap agar bisa tetap mengikuti PON 2024. “Saya berharap ISSI Kalbar mengizinkan saya ikut PON, karena saya sudah berusaha maksimal dan mengikuti arahan sesuai surat dari ISSI Kalbar,” harapnya.