Kubu Raya Percepat Digitalisasi Layanan Arsip dan Literasi

Foto Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kubu Raya, Rudy Fitriyanto,
Inspirasikalbar,KUBU RAYA – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kubu Raya mendorong percepatan digitalisasi layanan publik melalui dua program strategis: penerapan aplikasi Srikandi untuk tata kelola kearsipan dan pengembangan perpustakaan digital berbasis e-book.
Langkah ini di nilai sebagai terobosan nyata dalam menghadirkan pelayanan cepat, mudah, dan merata hingga ke pelosok desa.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kubu Raya, Rudy Fitriyanto, menegaskan bahwa digitalisasi merupakan kebutuhan yang tidak bisa di tunda, mengingat masyarakat kini sudah familiar dengan perangkat digital.
“Kalau kita bicara aplikasi Srikandi, tentunya aplikasi ini akan membantu dan mempermudah masyarakat. Masyarakat rata-rata sudah memiliki gadget, dan ini adalah cara kita mempercepat layanan, terutama layanan yang berhubungan dengan data dan surat menyurat,” ujar Rudy.
Ia menjelaskan bahwa Srikandi akan menjadi momentum penting bagi seluruh OPD, baik sektoral maupun vertikal, untuk meningkatkan efektivitas tata kelola pemerintahan.
Digitalisasi dokumen di nilai akan memangkas waktu pelayanan dan menciptakan proses kerja yang lebih efisien.
“Ini menjadi sebuah kecepatan yang ingin dicapai untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Dengan sistem ini, OPD tidak lagi terhambat oleh proses manual yang lambat,” tambahnya.
Selain kearsipan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan juga memperluas akses literasi melalui platform e-book.
123 Desa Di Kubu Raya
Kubu Raya memiliki 123 desa, namun distribusi buku fisik ke seluruh desa masih menghadapi keterbatasan anggaran dan sarana pendukung. E-book di anggap sebagai solusi untuk mengatasi ketimpangan akses literasi masyarakat.
“Di 123 desa itu kita belum mampu mendrop buku-buku fisik. E-book ini salah satu caranya untuk melayani masyarakat dengan gadget. Mereka bisa membuka apa saja yang ada di aplikasi sehingga tercerahkan dan bisa membaca buku-buku untuk peningkatan kualitas hidupnya,” kata Rudy.
Rudy menegaskan bahwa seluruh layanan e-book tersedia secara gratis. “Launching itu tidak ada kata membayar. Silakan diunduh di Playstore. Pengunduh otomatis menjadi anggota perpustakaan Kabupaten Kubu Raya. Semuanya gratis, termasuk isi bukunya,” tegasnya.
Saat ini terdapat sekitar 370 eksemplar buku digital yang tersedia, dan jumlahnya akan terus bertambah setiap tahun sesuai kemampuan anggaran daerah.
Ia juga mengungkapkan bahwa perpustakaan desa sudah memperoleh bantuan buku fisik dari perpustakaan nasional.
“Desa-desa sudah dibantu sekitar seribu judul buku plus rak. Memang terbatas, tapi e-book ini untuk mempercepat agar masyarakat tetap terlayani dengan baik,” tutup Rudy.
Program digitalisasi ini di harapkan menjadi fondasi bagi peningkatan kualitas literasi serta tata kelola pemerintahan modern di Kubu Raya.
