inspirasiKalbar, Pontianak_Seorang anggota parlemen Rusia dan pendukung setia Presiden Vladimir Putin membantah tuduhan media bahwa ia mengadopsi seorang anak perempuan berusia 2 tahun yang disita dari panti asuhan anak-anak Ukraina dan mengubah namanya.
Seorang anggota parlemen Rusia dan pendukung setia Presiden Vladimir Putin membantah tuduhan media bahwa ia mengadopsi seorang anak perempuan berusia 2 tahun yang hilang dan dipindahkan dari panti asuhan Ukraina dan mengganti namanya di Rusia.
Sergey Mironov, 70, pemimpin partai politik A Just Russia, menegaskan di media sosial bahwa dinas keamanan Ukraina dan mitra Barat mereka mengarang laporan “palsu” untuk mendiskreditkan patriot Rusia sejati seperti dirinya.
Pernyataannya, yang diposting di X, menyusul BBC dan outlet berita independen Rusia, Important Stories, yang mempublikasikan investigasi pada Kamis yang mengatakan bahwa Mironov mengadopsi seorang anak bernama Margarita Prokopenko yang diduga dibawa ke Moskow pada usia 10 bulan oleh wanita yang kini menjadi istrinya.
Mironov menuduh kedua organisasi berita itu hanya memiliki “satu tujuan – untuk mendiskreditkan mereka yang mengambil posisi patriotik tanpa kompromi.”
“Anda berusaha dengan sia-sia,” tulisnya, seraya menambahkan bahwa Rusia akan memenangkan perangnya di Ukraina.
Kantor komisioner hak asasi manusia parlemen Ukraina mengatakan kepada The Associated Press bahwa mereka sedang menyelidiki laporan berita tersebut.
Pada bulan Maret, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Putin dan Maria Lvova-Belova, komisaris hak-hak anak di kantor Putin, menuduh mereka melakukan kejahatan perang melalui keterlibatan mereka dalam penculikan anak-anak dari Ukraina.
Bill Van Esveld, direktur asosiasi Divisi Hak Anak di Human Rights Watch, mengatakan pada hari Jumat bahwa lembaga tersebut tidak dapat secara independen mengkonfirmasi temuan BBC dan Important Stories. Namun menurutnya, deportasi anak perempuan itu ke Rusia, adopsi dan penggantian namanya akan menjadi “kejahatan perang yang jelas.”
Investigasi yang dilakukan oleh BBC dan Important Stories mengatakan bahwa Margarita diambil pada Agustus 2022 dari sebuah rumah untuk anak-anak yang membutuhkan perawatan medis khusus atau orang tua yang hilang di kota Kherson, Ukraina selatan, yang saat itu diduduki oleh tentara Rusia.
Organisasi-organisasi berita mengidentifikasi seorang wanita yang telah mengunjungi bayi itu di Kherson sebelum sekelompok pria Rusia mengambil anak itu dari panti tersebut sebagai Inna Varlamova, 55 tahun, yang kemudian menikah dengan Mironov. Investigasi tersebut juga mengutip catatan kelahiran yang dibuat beberapa bulan kemudian yang mencantumkan Mironov dan Varlamova sebagai orang tua dari anak bernama Marina yang lahir pada 31 Oktober 2021 – hari ulang tahun Margarita.
Even when children are located, reuniting them with their families during the ongoing war often is a complicated process, involving a lot of paperwork and international border crossings. Pope Francis tasked his Ukraine peace envoy earlier this year with trying to get young Ukrainians returned to their country.
The transfer of Ukrainian children to Russia will affect them profoundly and have “a lifelong impact,” Van Esveld told the AP in a phone interview Friday.
“They have no opportunity to go back to their community or country and their development, right to education and right to form their own identity without coercion is impacted,” he said.(cek)