InspirasiKalbar, Mempawah – Banjir yang menggenangi ruas jalan di Desa Galang, Kecamatan Sungai Pinyuh menuju Kecamatan Anjongan, Kabupaten Mempawah, terus menjadi persoalan serius.
Kondisi ini telah berlangsung selama berbulan-bulan, menyebabkan terganggunya akses kendaraan roda dua, roda empat, hingga pejalan kaki.
Warga setempat terpaksa membuat jalan darurat dari papan di sisi kiri dan kanan jalan untuk kendaraan roda dua agar tetap bisa melintas. Meski demikian, solusi ini hanya bersifat sementara dan jauh dari ideal.
Ketua Satgas Informasi BPBD Kalimantan Barat, Daniel, menjelaskan beberapa faktor penyebab banjir di kawasan tersebut.
“Selain hujan, parit kiri-kanan jalan dan Sungai Kepayang yang tersumbat menjadi penyebab utama air tidak mengalir dengan lancar,” ungkapnya.
Daniel juga menyoroti keberadaan gorong-gorong yang tidak memenuhi standar di jalan masuk menuju perusahaan sekitar, sehingga aliran air semakin terhambat.
Meski jalan tersebut berstatus jalan nasional, pengelolaan parit menjadi kewenangan pemerintah provinsi.
Namun, upaya normalisasi parit menghadapi tantangan tambahan karena wilayah itu merupakan Kubah Gambut. Menurut Daniel, perlu ada persetujuan dari Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) untuk melakukan tindakan di area tersebut.
“Kami mendorong instansi terkait, termasuk BRGM, untuk duduk bersama mencari solusi agar banjir ini bisa diatasi,” tambahnya.
Hingga kini, warga dan pengguna jalan berharap ada langkah konkret untuk mengakhiri dampak banjir yang telah lama mengganggu aktivitas di daerah tersebut.