Darah Seni Yang Mengalir Mengantar Satarani JQ Menjadi Penggubah Lagu

InspirasiKalbar,Ketapang– Lagu Tandak Melayu mengalun dengan merdu. Liriknya khas Melayu, iramanya mendayu-dayu. Kreasi musik yang dibuat oleh Satarani JQ itu memoles dengan indah bait indah lagu yang digubah oleh Agus Kurniawan.
Satarani adalah sosok muda dari Ketapang yang piawai mengkreasikan sebuah lagu. Kelihaiannya itu tidak lepas dari darah seni yang mengalir dalam tubuh Satarani. Ia terlahir dari seorang ayah dan ibu yang memiliki darah seni dan mengenalkan seni budaya kepadanya sejak kanak-kanak.
Ketika masih duduk di bangku SD, Satarani sudah menggeluti dunia seni budaya Melayu. Bahkan orang tuanya mendirikan sebuah Sanggar Tunas Harapan di Ketapang yang sudah eksis sejak Satarani masih duduk di bangku SD.
Selain Mengkreasikan Musik dan membuat aransemen lagu, Satarani menciptakan syair lagu. Beberapa lagu sudah di rilisnya, ia berharap ke depannya lagu-lagu itu bisa populer di negeri ini. Pengalamannya dalam dunia musik, Satarani pernah mengenyam pendidikan musik di Yamaha Musik Indonesia ( YMI ) Hana Musik Jogjakarta. Untuk mengasah kemampuannya, Satarani juga pernah mengikuti audisi Gudang Garam Rock Competition bersama Grup Bandnya “Big Soul” mewakili Ketapang Kalbar di indosiar Tahun 2007 silam.
“ Sebenarnya untuk bidang seni orang tua mewariskan seni budaya Melayu seperti redad dan hadrah, yang merupakan ciri khas Melayu. Biasanya kalau ada acara resepsi pernikahan atau penyambutan tamu akan mengundang Sanggar Tunas Harapan untuk mengarak acara,”kata Satarani.
Untuk musik, kata Satarani, sebenarnya adalah sebuah hobi yang ingin dikembangkannya. Walaupun sekarang ini masih menggunakan alat sederhana di bantu dengan keberadaan aplikasi untuk editing musik, ia terus mencoba mengkreasikan, mengedit dan mengaransemen beberapa lagu. Selain menggubah lagu, ia juga berkeinginan mengembangkan bakat di bidang seni film.
https://inspirasikalbar.com/hak-guna-usaha/
“Walaupun hanya dengan menggunakan HP, saya terus belajar mengggali potensi diri. Semoga ke depan bisa memiliki peralatan yang mendukung impian saya. Selain peralatan, impian saya adalah memiliki studio musik sendiri, “ ungkapnya.
Satarani tetap optimis bisa mewujudkan mimpinya. Selain bidang seni budaya yang telah ditekuninya sejak lama di Sanggar Tunas Harapan, saat ini ia sudah memulai membuka jasa kreasi musik, aransemen lagu dan membuat film pendek.
“Saya akan terus berkarya walau dalam bayangan maya, pasti mewujud di alam nyata sesuai irama gerak semesta. Ciptakan karya dengan kuasaNya, mengikuti alur dalam porosnya. Mengikuti langkah setiap prosesnya mewujud indah pada waktunya, “ imbuhnya dalam kata-kata yang memiliki filosofi tentang harapan dan pencapaian.(Jga)