10/10/2025

Dua Wakil Kepala Daerah Kalbar Terima Gelar Kehormatan Adat Dayak dari Patih Jaga Pati

Wagub Krisantus

Gambar: Wakil Gubernur Kalimantan Barat Krisantus Kurniawan, memperoleh gelar adat Urang Kaye Bukit Limpang Sapu Awan, Pancong Temiyang Songai Api dari Patih Jaga Pati. (Foto/Humas)

InspirasiKalbar, Ketapang – Dalam suasana penuh khidmat dan sarat makna, dua wakil kepala daerah di Kalimantan Barat menerima gelar kehormatan adat dalam rangkaian Ritual Naik Juronk Tinggi di Balai Agung Kepatihan Jaga Pati, Rabu 8 Oktoebr 2025.

Penganugerahan ini menegaskan penghormatan masyarakat adat terhadap sosok-sosok pemimpin yang dinilai memiliki jiwa pengabdian, ketegasan, dan kepedulian terhadap masyarakat.

Patih Jaga Pati Alexander Wilyo, bersama Raja Hulu Aik dan para Demong Adat se-Laman Sembilan Domong Sepuluh Kerajaan Hulu Aik, memimpin langsung prosesi Upacara Adat Kisar Pesalin dengan tata cara Adat Jelai Sekayuk.

Bupati Ketapang Tegaskan Makna Sakral Naik Jurung Tinggi

Ritual ini bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk pengakuan adat yang lahir dari penghormatan mendalam terhadap nilai-nilai kepemimpinan dan pengabdian.

Salah satu penerima gelar, Wakil Gubernur Kalimantan Barat Krisantus Kurniawan, memperoleh gelar adat “Urang Kaye Bukit Limpang Sapu Awan, Pancong Temiyang Songai Api.” Gelar tersebut melambangkan sosok pemimpin yang teguh dan berwibawa.

“Bukit Limpang” menggambarkan puncak tertinggi yang menjadi kebanggaan masyarakat Jelai Hulu, simbol kekuatan dan ketegasan seorang pemimpin yang diyakini akan menapaki puncak tertinggi dalam pengabdian bagi Kalbar.

Kodam XII/Tpr Gelar Gerakan Pangan Murah, Pastikan masyarakat bisa membeli Beras 

Sementara “Pancong Temiyang” dan “Songai Api” mencerminkan ketegasan dan kharisma yang mampu menegakkan keadilan serta menjaga keseimbangan.

Selain Krisantus, Wakil Bupati Sanggau Susana Herpena juga menerima gelar kehormatan “Kaye Raden Burung Enggang Sinar Bulan.” Gelar ini menggambarkan sosok perempuan pemimpin yang cerdas, berwibawa, dan membawa cahaya bagi masyarakat.

Burung Enggang menjadi simbol kebijaksanaan dan keanggunan, sedangkan “Sinar Bulan” menggambarkan sosok penuntun yang memberikan harapan dan keteduhan di tengah masyarakat.

Gambar: Wakil Bupati Sanggau Susana Herpena juga menerima gelar kehormatan “Kaye Raden Burung Enggang Sinar Bulan dari Patih Jaga Pati, Alexander Wilyo. (Foto/Humas)

Sementara itu, Kepala Badan Intelijen Daerah Kalbar Brigjen Pol. Yusuf Saprudin turut memperoleh gelar “Raden Kaye Rimau Jantan Jelatang Bulan.” Gelar ini mencerminkan sosok tangguh yang bekerja dalam senyap, tetapi memiliki pengaruh besar terhadap keamanan dan ketertiban daerah.

“Rimau Jantan” melambangkan keberanian dan keteguhan, sedangkan “Jelatang Bulan” menjadi simbol kewibawaan yang di segani.

Kratom dan Arwana Super Red Dongkrak Ekspor Kalbar

Alexander Wilyo menegaskan bahwa penganugerahan ini bukan sekadar penghormatan simbolik. “Gelar adat merupakan bentuk amanah dan kepercayaan masyarakat adat Kerajaan Hulu Aik. Kami meyakini para penerima gelar mampu menjaga keharmonisan, memelihara nilai-nilai luhur, dan membawa kemajuan bagi Kalimantan Barat,” ujarnya.

Ritual adat tersebut menjadi penegasan bahwa nilai-nilai leluhur masih hidup dan berperan penting dalam kehidupan modern. Melalui penghormatan adat ini, masyarakat adat Dayak Hulu Aik menunjukkan cara mereka menilai kepemimpinan bukan dari jabatan semata, melainkan dari dedikasi, keberanian, dan ketulusan dalam mengabdi kepada masyarakat.

Aset Melesat, Laba Naik – Bank Kalbar Terus Jadi Andalan Daerah

Dengan penganugerahan ini, adat Dayak Hulu Aik kembali menorehkan pesan kuat yakni pemimpin sejati tidak hanya di hormati karena jabatan, tetapi karena kepribadian dan pengabdiannya bagi sesama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *