Kartius Hadiri Pembukaan PGD ke-39, Serukan Gawai Dayak yang Bermartabat dan Bebas Keributan

Gambar: Kartius foto Bersama dengan sejumlah tokoh Dayak yang hadir pada pembukaan Pekan Gawai Dayak Ke-39 Kalbar. (Foto/Ik)
InspirasiKalbar, Pontianak – Mantan Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kalimantan Barat, Kartius, turut menghadiri pembukaan Pekan Gawai Dayak (PGD) ke-39 di Rumah Radangk, Pontianak, Selasa, 20 Mei 2025.
Kehadirannya membawa pesan kuat tentang pentingnya menjaga nilai-nilai budaya Dayak dalam suasana yang damai dan bermartabat.
Dalam keterangannya, Kartius mengapresiasi kerja keras panitia dan seluruh jajaran yang telah mengemas acara dengan meriah dan penuh makna. Ia berharap PGD tetap menjadi ajang eksistensi budaya Dayak yang dikenal dunia, tanpa tercoreng oleh tindakan negatif seperti keributan atau mabuk-mabukan.
“Minum boleh-boleh saja, tapi jangan sampai mabuk. Jangan nodai acara budaya ini dengan hal-hal yang merusak,” tegas Kartius yang juga pernah menjabat sebagai Penjabat (Pj) Bupati Ketapang.
Kartius juga menyambut hangat kehadiran lebih dari 300 saudara sebangsa dari Sabah, Brunei, Sarawak, dan Semenanjung Malaysia. Mereka datang setiap tahun untuk meramaikan PGD dan mempererat ikatan persaudaraan sesama bangsa Dayak di seluruh dunia.
“Saya senang melihat ibu dan bapak dari berbagai kontingen berfoto bersama. Ini momen langka yang harus kita jaga. Tahun 2017, saya pernah memimpin PGD sebagai ketua panitia, dan saat itu juga saudara-saudara kita dari luar negeri hadir, bahkan ada tamu spesial dari suku Indian asli Amerika Serikat yang sempat tampil bernyanyi,” kenangnya.
Kartius berharap PGD ke depan terus berkembang menjadi perayaan budaya yang berkesan, bermakna, dan bermartabat. Ia menegaskan pentingnya pelestarian identitas Dayak sebagai warisan leluhur yang harus dijaga dengan rasa bangga.
“Jadikan PGD bukan hanya pesta budaya, tetapi juga cerminan dari kearifan lokal yang menginspirasi dunia,” ujarnya penuh semangat.
PGD ke-39 tahun ini kembali menjadi magnet budaya yang menyatukan ribuan masyarakat Dayak dari berbagai penjuru nusantara dan mancanegara. Suasana kebersamaan dan semangat pelestarian tradisi tampak menyala sejak hari pertama pelaksanaan.