21 November 2025

Ketapang Rumah Bersama: Bupati Ajak Puak Melayu Jaga Marwah, Adat, dan Harmoni

POM

Bupati Ketapang Alexander Wilyo bersama Ketua POM Kalbar menyaksikan penandatanganan berita acara pelantikan. (Foto/Humas)

InspirasiKalbar, Ketapang – Bupati Ketapang Alexander Wilyo menegaskan pentingnya menjaga marwah, adat, dan jati diri masyarakat Melayu dalam bingkai keberagaman Ketapang.

Hal itu ia sampaikan saat menghadiri dan memberikan sambutan pada Pelantikan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Orang Melayu (POM) dan Puan POM Kabupaten Ketapang yang digelar di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Ketapang, Sabtu (15/11/2025).

Kartius Tegaskan Komitmen Hati Nurani Rakyat di Hanura Kalbar

Pada acara yang menjadi momentum pemersatu masyarakat Tanah Kayong ini, Alexander menyampaikan bahwa Ketapang sejak lama dikenal sebagai “rumah besar bersama” bagi berbagai suku, agama, dan budaya. Kondisi harmonis tersebut, menurutnya, bukan sekadar kebetulan, melainkan hasil dari nilai-nilai kearifan lokal yang terus dijaga oleh para leluhur.

“Ketapang ini adalah rumah besar kita bersama, tempat berbagai suku dan agama hidup rukun. Alhamdulillah, di Ketapang tidak pernah terjadi gesekan antarsuku maupun antaragama. Inilah kekuatan dan kebanggaan kita,” ucapnya.

Ketum BPM Serahkan Tersangka Kasus Pembunuhan Karyawan PT BAL ke Polisi

Dalam sambutannya, Alexander juga menegaskan komitmennya sebagai kepala daerah untuk selalu berdiri bagi seluruh masyarakat tanpa terkecuali.

“Saya adalah pemimpin bagi semua suku dan agama. Komitmen saya adalah memastikan bahwa setiap warga Ketapang merasa di lindungi, dihargai, dan memiliki tempat yang sama di rumah besar kita ini,” tegasnya.

Acara pelantikan turut di meriahkan dengan pentas seni budaya Flobamora dari saudara-saudara asal Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang digelar di Balai Sungai Kedang. Pertunjukan tersebut menjadi gambaran nyata betapa kayanya keberagaman yang tumbuh serasi di Ketapang.

Borneo Fair Menjadi Kalender Tetap Setiap Tahun

Menanggapi situasi nasional yang kerap di warnai gesekan antar kelompok, Alexander berharap masyarakat Ketapang tidak terpancing oleh isu atau provokasi dari luar. Ia menekankan bahwa Ketapang harus tetap menjadi contoh daerah yang menjunjung tinggi toleransi.

“Jika di daerah lain terjadi gesekan, kita tidak perlu ikut terbawa suasana. Ketapang harus tetap menjadi teladan harmoni,” katanya.

Alexander juga menjelaskan mengapa Ketapang mampu mempertahankan kerukunan. Menurutnya, kekuatan itu bersumber dari sejarah panjang Tanjungpura sebagai tanah tua yang melahirkan masyarakat dengan karakter terbuka, santun, dan mengedepankan persaudaraan.

Dalam kesempatan itu ia menyampaikan pesan khusus kepada puak Melayu. “Saya berharap puak-puak Melayu menjunjung tinggi nilai-nilai moral, menjaga marwah, adat, budaya, serta adab. Karena jika tidak ada adab dan tidak ada adat, maka hilanglah jati diri kita. Mari kita jaga marwah dan jati diri kita sebagai bangsa yang besar,” ujarnya.

Semarak Dragon Boat Race Pontianak 2025, TNI AL Perkuat Sinergi Maritim Kalbar

Acara pelantikan di tutup dengan semangat persatuan dan gotong royong, serta komitmen bersama membangun Ketapang yang aman, harmonis, maju, dan menjadi teladan toleransi bagi daerah lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *