InspirasiKalbar, Kubu Raya – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan menggelar pelatihan sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) di Gardenia Resort Kubu Raya, Selasa (3/12/2024).
Kegiatan itu dilaksanakan selama tiga hari dan diikuti 50 peserta. Pj Bupati Kubu Raya Syarif Kamaruzaman mengatakan pelatihan tersebut merupakan tindak lanjut dari kebijakan pemerintah Indonesia yang melalui Kementerian Pertanian berupaya meningkatkan daya saing minyak sawit Indonesia di pasar dunia.
“Pelatihan ISPO ini dilaksanakan dengan harapan nantinya hasil produk dan manajemen terkait pengelolaan kebun sawit bersertifikasi dan betul-betul bisa meningkatkan mutu dan nilai jual. Apalagi di Kabupaten Kubu Raya banyak kebun sawit dan mendapatkan program Dana Bagi Hasil (DBH),” kata Syarif Kamaruzaman.
Kamaruzaman mengatakan dana bagi hasil sawit tersebut diperuntukkan untuk infrastruktur dan pelatihan serta pendataan.
“Sebanyak 80 persen infrastruktur dan 20 persen untuk pelatihan. Alhamdulillah ini langkah konkret yang dilakukan dan diberikan pemerintah pusat untuk Kabupaten Kubu Raya,” ujarnya.
Kamaruzaman menjelaskan, dengan memperoleh sertifikasi ISPO, perkebunan kelapa sawit mendapatkan pengakuan atas komitmen dan upaya dalam menjalankan praktik yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.
“Sertifikasi ISPO juga dapat membantu meningkatkan akses pasar global bagi produk kelapa sawit Indonesia. Karena semakin banyak negara dan pelaku bisnis yang mengharapkan produk kelapa sawit yang dihasilkan dengan standar mutu,” katanya.
Dia menambahkan, pelatihan sertifikasi ISPO merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pembinaan dan pendampingan sertifikasi ISPO perkebunan dalam kerangka pendanaan yang berasal dari dana bagi hasil sawit Kabupaten Kubu Raya tahun 2023 dan 2024.
“Dana bagi hasil sawit, dana yang berasal dari bea keluar dan pungutan ekspor minyak sawit atau CPO. Dana tersebut sebesar empat persen dialokasikan kepada provinsi, kabupaten/kota penghasil sawit dan kabupaten/kota yang berbatasan langsung dengan penghasil sawit,” jelasnya.
Sementara Kepala Dinas Perkebunan Kubu Raya Elfizar Idrus mengatakan kegiatan pelatihan sertifikasi berasal dari 20 persen dana bagi hasil dengan melaksanakan dua pelatihan, yakni pelatihan sertifikasi ISPO dan pelatihan Internal Control System (ICS).
“Jadi Alhamdulillah Kabupaten Kubu Raya melaksanakan pelatihan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” ujarnya.
Elfizar menambahkan, pada pelatihan tersebut pihaknya mendatangkan sejumlah narasumber untuk memberikan materi-materi tentang pengelolaan perkebunan agar hasil perkebunan di Kubu Raya lebih maksimal.
“Mudah-mudahan dengan pelatihan ini masyarakat Kubu Raya dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terhadap bagaimana berkebun dengan baik dari semua aspek,” katanya. (Prokopim)