Peningkatan Titik Hotspot di Kalimantan Barat, BPBD Tambah Armada Helikopter

Berita, Nasional151 Dilihat

Inspirasikalbar, Pontianak – Kalimantan Barat menghadapi peningkatan jumlah titik hotspot yang memicu respons cepat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Untuk memperkuat upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, BPBD Kalbar berencana menambah tiga helikopter patroli dan empat helikopter water bombing. Langkah ini di ambil menyusul lonjakan hotspot, terutama di wilayah Landak dan Ketapang.

Sampai saat ini, BPBD bersama tim gabungan berhasil memadamkan puluhan hektar lahan yang terbakar melalui operasi water bombing.

” sampai hari ini kita sudah memadamkan menggunakan heli WB sekitar 6 titik hotspot yang cukup luas. kebakaranya mungkin ada salah satu itu di Ketapang sampai 6 hektar,”Novel Umar, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Kalbar, Senin(26/8/2024).

Helikopter water bombing terbukti efektif dalam memadamkan api di area yang sulit di jangkau. Setiap hari, tiga helikopter akan melakukan patroli udara untuk memantau situasi dan mendeteksi hotspot baru. Jika di temukan hotspot di luar area konsesi, helikopter water bombing akan segera di kerahkan.

“. Sudah datang satu tanggal 28 akan dating satu total disini akan 3 heli Wb, sehingga bisa maksimal memadamkan karhutla,” Tambahnya.

Dengan penambahan armada helikopter ini, di harapkan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Barat semakin optimal.

Luas kebakaran di wilayah ini hingga saat ini telah mencapai 8.000 hektar. Meski hujan di beberapa wilayah gambut telah membantu menurunkan intensitas kebakaran, potensi peningkatan jumlah hotspot masih tetap ada.

Menurut Novel Umar, patroli udara menemukan hotspot di wilayah Landak dan Ketapang. Selama beberapa hari terakhir, enam titik hotspot yang cukup luas berhasil di padamkan menggunakan helikopter water bombing, termasuk di Ketapang yang mencapai enam hektar.

Selain itu, Tim Satgas Bencana Kalbar juga menemukan kebakaran di lahan konsesi perusahaan perkebunan sawit di Mandong, Kecamatan Tayan Hulu, Kabupaten Sanggau, serta di Kecamatan Benua Kayong dan Tumbang Titi, Kabupaten Ketapang.

Upaya pemantauan dan pemadaman akan terus di lakukan, terutama di daerah yang sulit di jangkau melalui jalur darat. Tantangan terbesar yang di hadapi adalah sulitnya mendapatkan sumber air di lokasi kebakaran yang terpencil.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *