BPBD Kalbar Perkuat Desa Tangguh untuk Hadapi Bencana Banjir

InspirasiKalbar, Pontianak — BPBD Provinsi Kalimantan Barat terus memperkuat kapasitas masyarakat di wilayah rawan banjir melalui pembentukan Desa Tangguh Bencana dan Kelompok Masyarakat Peduli Bencana (KMPB). Upaya ini dilakukan sebagai strategi untuk menciptakan masyarakat yang lebih siap dan mandiri dalam menghadapi potensi bencana.
Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Kalbar, Daniel, mengatakan bahwa dari 559 desa berpotensi banjir di Kalbar, lebih dari 100 desa telah ditetapkan sebagai Desa Tangguh Bencana dan lebih dari 100 desa lainnya memiliki KMPB. Masyarakat di desa-desa tersebut telah mendapatkan pelatihan kesiapsiagaan dan mitigasi.
“Kalau kita melihat kejadian banjir, lokasinya itu-itu saja dan melibatkan masyarakat yang tinggal di bantaran sungai. Mereka sudah sangat akrab dengan kejadian ini. Karena itu, paradigma penanggulangan bencana sekarang adalah menciptakan masyarakat yang tangguh,” jelas Daniel.
Ia menjelaskan, masyarakat di desa tangguh bencana dibekali pemahaman mengenai ancaman di sekitar mereka dan langkah-langkah penyelamatan yang harus dilakukan.
“Pertama, mereka tidak panik. Kedua, mereka sudah mengenali ancaman di sekitar mereka sehingga tahu apa yang harus diperbuat. Itu yang ingin kami tanamkan,” katanya.
Daniel menambahkan, bantuan logistik dan peralatan seringkali tiba terlambat karena medan dan akses yang sulit. Karena itu, warga di kawasan rawan banjir diwajibkan mampu melakukan evakuasi mandiri.
Warga juga didorong menyiapkan diri sejak dini, mulai dari mengamankan dokumen keluarga, memahami titik kumpul evakuasi, hingga memastikan rumah berada dalam kondisi aman saat debit air meningkat.
Ia mengingatkan masyarakat untuk selalu mengikuti arahan petugas apabila sudah berada di lapangan. Namun jika petugas belum tiba, maka koordinasi penanganan awal berada di tingkat RT, RW, dan kepala desa.
“Koordinasi dengan PLN juga harus dilakukan, terutama terkait pengamanan aliran listrik saat banjir,” tambahnya.
BPBD Kalbar berharap pembentukan desa tangguh dan KMPB dapat semakin memperkuat kesiapsiagaan masyarakat sehingga dampak banjir dapat diminimalkan. (Red)
