Karolin:Saya Bangga Dengan Masyarakat Desa Moro Betung
Inspirasikalbar,LANDAK- Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Landak Karolin Margret Natasa menghadiri launching Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarang (Stop BABS) Desa Moro Betung oleh Penjabat (Pj) Bupati Landak Samuel yang bertempat di Kantor Desa Moro Betung, Kecamatan Meranti, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat, jum’at (01/12/23).
Desa Moro Betung menjadi desa ke enam di Kabupaten Landak yang mencapai status desa bebas buang air besar sembarangan atau yang dikenal dengan istilah ODF.
Kepala Desa Moro Betung Pigilius mengatakan bahwa keterlibatan semua pihak dalam mendukung desa Moro Betung mencapai status ODF menjadi sangat penting, terlebih lagi dukungan dari masyarakat yang sudah memiliki kesadaran dan tanggung jawab terhadap kebersihan serta kesehatan masyarakat.
“Dengan mencapai status ODF, kita tidak hanya meningkatkan kondisi sanitasi di desa, tetapi juga meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Dukungan ODF ini juga sudah dilakukan ibu Karolin saat menjabat sebagai Bupati Landak dan ini adalah langkah awal menuju desa yang lebih sehat, lebih produktif dan lebih berkembang,” ucap Pigilius.
Ketua PMI Kabupaten Landak Karolin Margret Natasa mendukung penuh Desa Moro Betung yang sudah mendeklarasikan sebagai desa bebas buang air besar sembarangan atau ODF, namun yang terpenting adalah status ODF tersebut menjadi langkah yang sangat penting untuk kemajuan masyarakat Desa Moro Betung.
“Ini merupakan bentuk dari keseriusan pemerintah baik dari pemerintah daerah, kecamatan dan desa bersama masyarakat desa Moro Betung sehingga mencapai status ODF. Saya bangga dengan masyarakat Desa Moro Betung yang sudah sangat peduli dengan penting kebersihan dan kesehatan lingkungan, ini menjadi modal penting untuk kemajuan desa,” ungkap Karolin.
Senada dengan Karolin Penjabat (Pj) Bupati Landak Samuel mengungkapkan bahwa ODF atau Stop Buang Air Besar Sembarang (Stop BABS) merupakan program pemerintah dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memiliki jamban sehat di rumah, hal ini dikarenakan perilaku buang air besar sembarangan tersebut dapat menimbulkan dampak yang sangat besar bagi masyarakat salah satunya adalah penyakit diare.
“Pemerintah mendukung program ODF ini melalui pembangunan jamban atau toilet sehat di rumah masyarakat baik melalui anggaran dana desa maupun dari anggaran pemerintah daerah. Dan kita juga mendorong desa-desa lain di Kabupaten Landak dapat mendeklarasikan Stop BABS ini agar dapat menjaga kebersihan lingkungan kita,” ungkap Samuel.